Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SDA DKI: Banjir di Wilayah Cekungan Harus Dipompa agar Surut

Kompas.com - 08/01/2020, 21:04 WIB
Nursita Sari,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Juaini Yusuf mengatakan, butuh waktu lama agar banjir di wilayah-wilayah cekungan surut.

Contohnya, yakni Semanan di Jakarta Barat dan Teluk Gong di Jakarta Utara.

Satu-satunya cara untuk menyurutkan banjir adalah memompa air banjir tersebut.

"Kalau yang kayak cekungan, yang air kantong, itu yang diharus pompa. Kemarin contohnya sudah ada, Teluk Gong, Semanan," ujar Juaini saat dihubungi, Rabu (8/1/2020).

Baca juga: Wilayah Cekungan, Alasan Banjir di Semanan Baru Surut dalam Sepekan

Juaini berujar, banjir di wilayah yang terkena luapan sungai biasanya akan surut dengan cepat jika lokasinya tidak berada di wilayah cekungan.

Sebab, air akan langsung mengalir ke kali di dekat wilayah tersebut.

"Kalau lokasinya datar, mungkin itu cepat dan mengikuti gravitasi saja, jadi air turun langsung ke kali," kata dia.

Selain itu, Juaini mengklaim genangan yang terjadi di sejumlah ruas jalan pada Desember 2019, termasuk kawasan Senayan, tidak lagi terjadi pada awal 2020 ini.

Baca juga: Anies Perintahkan Kelurahan Keliling Bawa Toa dan Sirine untuk Peringatan Dini Banjir

Sebab, Dinas SDA sudah menambah dan melebarkan tali air untuk mempercepat masuknya air hujan ke saluran air.

"Kalau yang di jalan coba deh lihat, kemarin di Senayan banjir lagi enggak? Berarti kan apa yang saya kerjakan ada hasilnya, bukan sekadar ngomong. Tapi kalau yang cekungan begitu, rawa, memang harus dipompa," ucap Juaini.

Pada awal tahun baru, banjir melanda sejumlah titik di Jakarta, Bekasi, Tangerang, Tangerang Selatan, Lebak, dan Bogor.

Baca juga: Anies: Kami Siapkan Pompa Mobile di Pesisir Jakarta Antisipasi Banjir Rob

Banjir yang paling lama surut di Jakarta berlokasi di Semanan. Banjir di sana membutuhkan waktu sepekan untuk surut karena merupakan wilayah cekungan.

Pada pertengahan Desember 2019, Juaini pernah mengklaim, banjir di Jakarta pada 17 Desember 2019 lebih cepat surut dibandingkan banjir pada tahun-tahun sebelumnya.

Menurut Juaini, banjir pada saat itu tidak parah.

"Kalau memang parah kan biasanya berhari-hari itu banjir. Kemarin, 20-30 menit kan sudah hilang (surut)," ujar Juaini, Rabu (18/12/2019).

Dinas SDA, lanjut Juaini, sudah siap menghadapi musim hujan. Dinas SDA sudah membangun sejumlah waduk hingga mengeruk waduk, kali, saluran penghubung, dan saluran air di jalan lingkungan.

Dinas SDA juga akan menambah jumlah tali air di sejumlah ruas jalan yang sempat tergenang dan melebarkan tali air yang sudah dibangun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com