Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serikat Buruh Demo PT Jalantol Lingkarluar Jakarta, Protes PHK Mirah Sumirat

Kompas.com - 09/01/2020, 14:43 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Ratusan anggota gabungan serikat buruh mendemo PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (JLJ) Jasa Marga di dekat Gerbang Tol Jatiasih, Kota Bekasi, Kamis (9/1/2020).

Demonstrasi digelar sejak sekitar pukul 09.30 WIB, diawali longmarch dan terus berlangsung sampai pukul 14.15 WIB.

Pantauan Kompas.com, lalu lintas di sekitar lokasi unjuk rasa sedikit tersendat.

Polisi yang berjaga cukup banyak. Ada lebih dari lima mobil pengangkut polisi di dalam kantor PT JLJ.

Para anggota gabungan serikat buruh berunjuk rasa memprotes pemutusan hubungan kerja (PHK) PT JLJ terhadap salah satu karyawannya, Mirah Sumirat yang juga eks Ketua Serikat Karyawan JLJ pada medio 2019 lalu.

Mirah juga menjabat sebagai Presiden Asosiasi Serikat Pekerja (Aspek) Indonesia.

Akhir November 2019 lalu, melansir situs resmi Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Mirah resmi menjalani periode keduanya sebagai President UNI Apro Women’s Committee tingkat Asia Pasifik hingga 2023.

Mirah terpantau hadir di lokasi unjuk rasa.

Kepada wartawan, ia menyatakan bahwa PHK-nya merupakan pemecatan sepihak dan tak punya dasar yang kuat karena melangkahi aneka prosedur.

"Saya belum pernah diberikan SP 3. Saya juga belum pernah mendapatkan surat PHK dari mana pun," ujar Mirah di lokasi unjuk rasa, Kamis siang.

"Kalau perusahaan menyampaikan bahwa (surat PHK) sudah dikirim ke rumah, tanyakan siapa yang menerima, karena di rumah cuma saya dan suami berdua saja. Mana bukti-buktinya?" tambah dia.

Sebelum dipecat, Mirah mengaku belum pernah dipertemukan dalam pertemuan bipartit, pertemuan karyawan dengan manajemen tanpa melibatkan pihak mana pun, termasuk kuasa hukum.

"Saya malah ditolak oleh perusahaan, saya disuruh ke pengacara dan ini adalah pelanggaran berat," ujar dia.

Sementara itu, kuasa hukum PT JLJ, Jhon Girsang mengklaim, SP 3 sudah dilayangkan oleh perusahaan kepada Mirah.

"SP 1,2,3 sudah diberikan kepada yang bersangkutan, bahkan diberikan kepada atasannya langsung. Bahwa dia menolak surat itu, itu hak dia, dan sudah diketahui, dan dikirimkan juga ke alamat rumah pribadinya," jelas Jhon kepada wartawan di Kantor PT JLJ, Kamis siang.

"Dia sudah di-PHK atas perlakuannya sendiri. Haknya semua sudah dibayarkan oleh perusahaan," ia menambahkan.

Di samping memprotes pemecatan Mirah Sumirat, para anggota serikat buruh juga turun ke jalan karena menganggap PT JLJ melakukan intimidasi dan tekanan terhadap anggota serikat buruh.

Dantaranya melalui pemindahan kerja sepihak ke perusahaan lain dan tekanan agar ikut dalam program pensiun khusus PT JLJ.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com