Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat Orang Meninggal Saat Banjir, Ketua DPRD Tangsel Sebut sebagai Musibah

Kompas.com - 09/01/2020, 19:05 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Empat orang meninggal dunia saat bencana banjir melanda wilayah Tangerang Selatan pada Rabu (1/1/2020) pakan lalu.

Ketua DPRD Tangerang Selatan Abdul Rasyid mengatakan, empat orang meninggal dunia dengan berbagai penyebab tersebut dinilai sebagai musibah saat bencana banjir merendam rumah mereka masing-masing.

"Ya ini kan musibah, bencana. Tadi disebutkan juga usianya ada yang 60 tahun ya kan. Dan ada yang kena arus dan sebaginya," ujar Rasyid di gedung DPRD Tangsel, Setu, Tangerang Selatan, Kamis (9/1/2020).

Baca juga: Ini Sejumlah Titik Banjir di Tangerang Selatan

Namun, adanya korban jiwa menjadi pelajaran pemerintah kota agar lebih baik dalam melakukan antisipasi jika kembali terjadi bencana banjir di waktu mendatang.

"Ini menurut saya yang namanya musibah bencana dan itu yang ke depannya untuk kita antisipasi," katanya.

Menurut Rasyid, telah tertuang dalam Peraturan Daerah (perda) Nomor 2 Tahun 2012 tentang Penanggulangan Bencana.

Karena itu, kata Rasyid, harus dipastikan dalam penanganan korban apakah telah berjalan dengan baik sesuai perda.

"Sebetulnya dengan Perda ini apa yang dilakukan dalam konteks penanggulangan bencana tidak lagi pusing karena kita sudah punya perdanya," ucapnya.

Baca juga: Dua Remaja Ditemukan Meninggal, Korban Jiwa Banjir di Kota Tangerang Jadi 5 Orang

Sebelunya, ada empat korban meninggal dunia akibat banjir yang tersebar di tujuh kecamatan wilayah Tangerang Selatan.

Penyebab meninggalnya empat orang korban tersebut berbeda-beda saat banjir melanda rumah mereka masing-masing.

Seperti yang dialami oleh korban warga Kecamatan Pondok Aren bernama Sutrisno meninggal karena tenggelam saat banjir.

Sedangkan korban bernama Arfan yang tinggal di Jalan Puskesmas, Kecamatan Pondok Aren, meninggal diduga kelelahan.

Baca juga: Identitas Empat Warga Tangerang Selatan yang Tewas akibat Banjir

Sementara dua korban lainnya, yakni Kasiem (60) dan Taufik (37) mengalami nasib yang sama.

Untuk Kasiem yang bertepat tinggal di Jalan Panti Asuhan, Ceger, Jurangmangu Timur, meninggal dunia karena diduga terpeleset.

Adapun Taufik yang merupakan warga Glatik, Ciputat Timur meninggal dunia karena tersetrum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com