TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Empat orang meninggal dunia saat bencana banjir melanda wilayah Tangerang Selatan pada Rabu (1/1/2020) pakan lalu.
Ketua DPRD Tangerang Selatan Abdul Rasyid mengatakan, empat orang meninggal dunia dengan berbagai penyebab tersebut dinilai sebagai musibah saat bencana banjir merendam rumah mereka masing-masing.
"Ya ini kan musibah, bencana. Tadi disebutkan juga usianya ada yang 60 tahun ya kan. Dan ada yang kena arus dan sebaginya," ujar Rasyid di gedung DPRD Tangsel, Setu, Tangerang Selatan, Kamis (9/1/2020).
Baca juga: Ini Sejumlah Titik Banjir di Tangerang Selatan
Namun, adanya korban jiwa menjadi pelajaran pemerintah kota agar lebih baik dalam melakukan antisipasi jika kembali terjadi bencana banjir di waktu mendatang.
"Ini menurut saya yang namanya musibah bencana dan itu yang ke depannya untuk kita antisipasi," katanya.
Menurut Rasyid, telah tertuang dalam Peraturan Daerah (perda) Nomor 2 Tahun 2012 tentang Penanggulangan Bencana.
Karena itu, kata Rasyid, harus dipastikan dalam penanganan korban apakah telah berjalan dengan baik sesuai perda.
"Sebetulnya dengan Perda ini apa yang dilakukan dalam konteks penanggulangan bencana tidak lagi pusing karena kita sudah punya perdanya," ucapnya.
Baca juga: Dua Remaja Ditemukan Meninggal, Korban Jiwa Banjir di Kota Tangerang Jadi 5 Orang
Sebelunya, ada empat korban meninggal dunia akibat banjir yang tersebar di tujuh kecamatan wilayah Tangerang Selatan.
Penyebab meninggalnya empat orang korban tersebut berbeda-beda saat banjir melanda rumah mereka masing-masing.
Seperti yang dialami oleh korban warga Kecamatan Pondok Aren bernama Sutrisno meninggal karena tenggelam saat banjir.
Sedangkan korban bernama Arfan yang tinggal di Jalan Puskesmas, Kecamatan Pondok Aren, meninggal diduga kelelahan.
Baca juga: Identitas Empat Warga Tangerang Selatan yang Tewas akibat Banjir
Sementara dua korban lainnya, yakni Kasiem (60) dan Taufik (37) mengalami nasib yang sama.
Untuk Kasiem yang bertepat tinggal di Jalan Panti Asuhan, Ceger, Jurangmangu Timur, meninggal dunia karena diduga terpeleset.
Adapun Taufik yang merupakan warga Glatik, Ciputat Timur meninggal dunia karena tersetrum.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.