Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampah TPA Rawa Kucing Kota Tangerang Luber ke Tepi Jalan

Kompas.com - 10/01/2020, 15:33 WIB
Singgih Wiryono,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Rawa Kucing luber sampai ke tepi jalan akses TPA tersebut.

Pantauan Kompas.com, sampah yang membludak tersebut ditampung luber sampai ke tepi jalan yang digunakan truk pengangkut sampah lalu-lalang di TPA Rawa Kucing.

Setidaknya ada 20 truk sampah mengantre untuk membuang sampah di TPA tersebut.

Salah seorang pengemudi truk sampah yang tak ingin disebut namanya mengatakan bahwa ia sudah menunggu 30 menit. Truknya kini ada di posisi ke-7 sebelum sampahnya dibuang.

Baca juga: Pemkot Tangerang Paksa Kapasitas Rawa Kucing untuk Tampung Sampah Sisa Banjir

"Setengah jam-an saya sudah nunggu," kata dia saat ditemui Kompas.com di TPA Rawa Kucing, Jumat (10/1/2020).

Tumpukan sampah tampak menjejali pinggiran jalan akses di dalam area TPA. Kondisinya hampir menggunung dan tumpah ke jalan.

Meskipun demikian, Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah mengatakan TPA satu-satunya di Kota Tangerang itu masih bisa digunakan.

"Penuh sih belum, buktinya kan bisa masuk," kata dia saat dihubungi Kompas.com melalui telepon, Jumat.

Baca juga: TPA Rawa Kucing Kota Tangerang Siap Tampung Sampah akibat Banjir

Arief mengatakan, antrean mengular tersebut tidak disebabkan karena over kapasitas Rawa Kucing, melainkan faktor kepadatan armada Dinas Lingkungan Hidup yang dibantu dinas lainnya untuk membersihkan sisa sampah banjir.

"Yang tadinya armada yang dari kebersihan sekarang kan banyak diperbantukan dari PU, dari pertamanan, dari dan lainnya sehingga antreannya panjang," kata dia.

Arieg juga mengatakan tidak ada langkah antisipasi jika TPA Rawa Kucing ternyata sudah tak bisa lagi dijejali sampah.

"Enggak ada antisipasi sampai saat ini," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com