Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Warga yang Terdampak Gedung Roboh Sudah Terima Ganti Rugi

Kompas.com - 10/01/2020, 18:41 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga yang rumahnya terdampak gedung roboh di Jalan Tali, Kota Bambu Selatan, Palmerah, Jakarta Barat sudah mendapat ganti rugi dari pemilik bangunan.

Ketua RT 006/ RW 009, Hermansyah menyebut, ada lima warga pemilik lima bangunan atau rumah yang sudah mendapat uang kompensasi ganti rugi dari pemilik gedung.

"Warga ada lima orang yang sudah dikasih ganti rugi oleh pemilik. Terdiri dari empat rumah dan satu kantor yang ada di sekitar gedung tersebut," kata Hermansyah, Jumat (10/1/2020).

Baca juga: Gedung Roboh di Slipi Tidak Pernah Dirawat sejak 1997

Satu pemilik rumah, menurut Herman, mendapat besaran ganti rugi sebesar Rp 6 juta.

"Itu dibayar untuk kompensasi selama empat hari dari pas kejadian sampai kemarin. Seterusnya sambil nunggu diratakan, warga yang rumahnya terdampak dipersilahkan kalau mau cari kontrakan nanti dia (pemilik gedung) yang bayar," ucap Herman.

Untuk indekos yang lokasinya berdempetan dengan gedung ambruk, Hermansyah mengatakan, total kerugiannya masih dihitung oleh pemilik gedung.

"Kostan itu boleh dibongkar tapi dengan syarat yang lakukan itu yang punya gedung. Tapi pemilik gedung juga lagi mempelajari bahwa kesalahan itu juga dari pihak kost. Ternyata kostan itu gapake tembok lagi, langsung nembok ke alfa. Makanya mereka masih nego," kata Herman.

Baca juga: Dinilai Tak Layak, Gedung Ambruk di Slipi Akan Dihancurkan Total

Warga di Jalan Tali yang rumahnya berdekatan dengan bangunan ambruk ikut merasakan dampak langsung dari robohnya gedung.

Mereka meminta agar gedung tersebut diratakan secepatnya. Sebab, warga khawatir sisa bangunan tersebut menimpa tempat tinggal mereka suatu saat nanti.

Kepala Bidang Balistik dan Metalurgi Forensik (Balmetfor) Puslabfor Polri Kombes Ulung sebelumnya mengatakan, bangunan yang roboh itu harus segera dirobohkan total.

"Kalau ini (sisa bangunan) harus diruntuhkan semua. Sudah tidak kuat ini," ucapnya di lokasi pada Selasa (7/1/2020).

Baca juga: Puslabfor Polri Sebut Gedung Roboh di Slipi Harus Dirobohkan Total

Tindakan peruntuhan bangunan bukan tanpa alasan. Ulung melihat langsung beberapa sambungan besi sudah mengalami korosi.

Terlihat juga ada beberapa bagian yang besinya tidak bisa menahan beratnya bangunan.

"Ada dari kita menemukan sambungan besi bajanya itu telah alami korosi yang hampir separuhnya. Itu mengakibatkan melengkung sehingga bangunan dalam keadaan tidak kuat," kata Ulung.

Pembongkaran bangunan, menurut Ulung, dapat dilakukan secepatnya untuk mencegah runtuhan tambahan yang terjadi pada gedung tersebut. 

Berdasar pada penyelidikan sementara yang telah dilakukan Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Bareskrim Polri diketahui bahwa korosi besi diduga menjadi penyebab robohnya gedung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com