Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Kepala Desa Tegur Warga yang Naikan Harga Gas hingga Rp 80.000 Saat Banjir

Kompas.com - 13/01/2020, 18:31 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BANTEN, KOMPAS.com - Bencana banjir bandang dan longsor yang terjadi di Desa Lebak Situ, Kecamatan Lebak Gedong, Kabupaten Lebak, Banten, Rabu (1/1/2020), rupanya dimanfaatkan sebagian masyarakat untuk meraup keuntungan.

Kepala Desa Lebak Situ, TB Imron mengatakan, putusnya akses jalan desa tersebut membuat sebagian warga menaikan harga dengan barang dagangan stok lama.

"Semenjak bencana hari Rabu sampai dengan Minggu itu kan akses jalan putus. Ada saja warga saat itu yang menaikan harga. Gas (tabung 3 Kg), misalnya, dari Rp 20.000 menjadi Rp 80.000," kata TB Imron saat ditemui di Balai Desa Lebak Situ, Senin (13/1/2020).

Baca juga: 243 Korban Banjir Jakarta Gugat Gubernur Anies Ganti Rugi Rp 42 Miliar

Namun, saat itu TB Imron langsung memanggil pedagang yang memainkan harga tersebut setelah mendapatkan keluhan warga.

"Saat itu kita panggil kita nasihati karena ini kan bencana. Semua ingin kebutuhan terpenuhi," ucapnya.

Setelah akses jalan sudah dapat dilakukan dengan berjalan kaki, warga mulai membelanjakan dagangan.

Baca juga: Tim Pengacara Korban Banjir: Tidak Ada Unsur Politik Gugatan Terhadap Gubernur Anies

Namun, akses jalan yang sulit membuat pedagang warung kelontong harus merogoh kocek dalam untuk ongkos.

"Setelah kita tahu sudah pada mulai bergadang dan mereka belanja butuh ongkos yang cukup besar karena akses cuma bisa dilalui jalan kaki, baru kita maklumi harga gas Rp 80.000 itu," katanya.

Saat ini, kata TB Imron, bantuan logistik telah mencukupi dari para relawan. Namun, kesulitan yang dirasakan warga hanya soal listrik.

Sudah dua pekan pascabencana banjir, arus listrik belum kembali menyala.

"Saat ini hanya arus listrik sudah dua minggu belum menyala. Karena beberapa tiang juga ikut longsor dan cuaca masih yang masih belum menentu," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Megapolitan
Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan 'Food Estate' di Kepulauan Seribu

Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan "Food Estate" di Kepulauan Seribu

Megapolitan
Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Megapolitan
Pengeroyokan Preman oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus Mencekam, Warga Ketakutan

Pengeroyokan Preman oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus Mencekam, Warga Ketakutan

Megapolitan
'Update' Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Utama, Total 9 Mobil Terlibat

"Update" Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Utama, Total 9 Mobil Terlibat

Megapolitan
Oknum TNI Diduga Keroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada

Oknum TNI Diduga Keroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada

Megapolitan
Polda, Polri, dan Kejati Tak Bacakan Jawaban Gugatan MAKI Terkait Desakan Tahan Firli Bahuri

Polda, Polri, dan Kejati Tak Bacakan Jawaban Gugatan MAKI Terkait Desakan Tahan Firli Bahuri

Megapolitan
Oknum TNI Aniaya 4 Warga Sipil di Depan Mapolres Jakpus

Oknum TNI Aniaya 4 Warga Sipil di Depan Mapolres Jakpus

Megapolitan
Ketua DPRD Kota Bogor Dorong Pemberian 'THR Lebaran' untuk Warga Terdampak Bencana

Ketua DPRD Kota Bogor Dorong Pemberian "THR Lebaran" untuk Warga Terdampak Bencana

Megapolitan
Dua Karyawan SPBU Karawang Diperiksa dalam Kasus Bensin Dicampur Air di Bekasi

Dua Karyawan SPBU Karawang Diperiksa dalam Kasus Bensin Dicampur Air di Bekasi

Megapolitan
Soal Urgensi Beli Moge Listrik untuk Pejabat, Dishub DKI: Targetnya Menekan Polusi

Soal Urgensi Beli Moge Listrik untuk Pejabat, Dishub DKI: Targetnya Menekan Polusi

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di DKI Jakarta Hari Ini, 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di DKI Jakarta Hari Ini, 28 Maret 2024

Megapolitan
Gagal Rekonstruksi karena Sakit, Gathan Saleh Dibawa ke Dokter

Gagal Rekonstruksi karena Sakit, Gathan Saleh Dibawa ke Dokter

Megapolitan
Karyoto Disebut Hentikan Perkara Firli Bahuri Diam-diam, Polda Metro Jaya: Mengada-ada!

Karyoto Disebut Hentikan Perkara Firli Bahuri Diam-diam, Polda Metro Jaya: Mengada-ada!

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com