Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PUPR dan PDAM TKR Saling Tuding Jadi Penyebab Jalan Daan Mogot Ambles

Kompas.com - 14/01/2020, 10:06 WIB
Singgih Wiryono,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Beragam kerugian ditimbulkan akibat jalan ambles di Jalan Daan Mogot Kota Tangerang terjadi pada Minggu (12/1/2020) lalu.

Kerugian dirasakan para pengendara yang akan bepergian menuju Jakarta-Tangerang dan sebaliknya.

Selain itu, seorang warga Tanah Tinggi bernama Noni juga harus warungnya karena jalan ambles tersebut memutus pasokan air PDAM yang biasa dia gunakan.

Kementerian PUPR yang bertanggung jawab atas ruas jalan nasional yang menghubungkan Provinsi DKI Jakarta dan Provinsi Banten itu langsung ke lokasi pada saat jalan ambles.

Setelah melihat kerusakan yang terjadi, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Hari Suko memberikan kesimpulan biang keributan pada Minggu siang itu adalah karena saluran pipa yang bocor.

Baca juga: Penyebab Jalan Daan Mogot Ambles Diduga karena Pipa Bocor

Bukan hanya bocor, pipa milik PDAM Tirta Kerta Raharja dari BUMD Kabupaten Tangerang itu juga berkarat dan menjadi penyebab utama jalan tersebut ambles dan berlubang dengan luas lubang sebesar 3 meter dan kedalaman 2,5 meter.

"Jadi karena pipa PDAM TKR ada yang bocor di dalamnya mengakibatkan jalan menjadi amblas. Pipanya juga ada yang karatan," jelas Hari di lokasi amblesnya jalan, Minggu (12/1/2020).

Hari Soko kemudian langsung meminta PDAM yang dituduh sebagai penyebab jalan ambles tersebut untuk mengganti pipanya secepat mungkin agar jalan ambles bisa segera diperbaiki.

"Ini tergantung PDAM, kalau malam ini bisa dia langsung kerjakan ya langsung kita kerjakan dengan membuat gorong-gorong beton terlebih dahulu," ucap Hari.

Tudingan PUPR dibantah PDAM

Tudingan tersebut kemudian langsung dibantah pihak manajemen PDAM Tirta Kerta Raharja.

Manager Humas PDAM TKR, Syamsuddin mengatakan, tudingan yang dilayangkan PUPR kepada PDAM Tirta Kerta Raharja tidak mendasar.

"Itu tidak mendasar," kata Syamsuddin saat dihubungi Kompas.com, Senin (14/1/2020).

Bahkan, Syamsuddin mengatakan, sebenarnya PDAM TKR adalah korban dari keangkuhan PUPR yang selama ini tak mendengar permintaan PDAM TKR untuk memindahkan akses pipa yang ada di bawah jalan ambles saat ini.

Baca juga: PDAM TKR Bantah Tuduhan Penyebab Jalan Ambles di Daan Mogot Tangerang

"Kita pernah ajukan (pemindahan) tapi katanya jalan Nasional," kata dia.

Selain itu, Syamsuddin juga mengatakan sebenarnya yang dirugikan adalah PDAM, karena bukan pipa yang sebenarnya merusak jalan, melainkan longsoran jalan yang merusak pipa PDAM.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDIP Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDIP Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com