Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Bekasi Buka Opsi Perpanjang Masa Tanggap Darurat Banjir

Kompas.com - 14/01/2020, 18:57 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi membuka kemungkinan masa tanggap darurat banjir diperpanjang.

Sebagai informasi, hari ini, Selasa (14/1/2020) merupakan hari terakhir masa tanggap darurat bencana banjir di Kota Bekasi setelah sebelumnya diperpanjang sepekan, Selasa (7/1/2020).

"Nanti malam kita rapat evaluasi. Kita undang BMKG, BNPB, Muspida termasuk DPRD, apakah (masa tanggap darurat banjir) kita perpanjang," ujar pria yang akrab disapa Pepen itu kepada wartawan selepas meninjau beberapa perumahan terdampak banjir, Selasa petang.

Baca juga: Hari Terakhir Masa Tanggap Darurat, Pemkot Bekasi Klaim Sudah Angkut 90 Persen Sampah Banjir

"BBWSCC (Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane) kita juga undang,karena menurut BMKG, diperkirakan cuaca ekstrem itu awal Februari sampai Maret 2020," tambah dia.

Pepen mengatakan, keputusan soal perpanjangan masa tanggap darurat bencana banjir di Kota Bekasi akan ditetapkan usai rapat evaluasi malam ini.

Opsi perpanjangan itu dia buka guna mengantisipasi peluang kembali terjadinya bencana banjir dalam beberapa waktu ke depan.

"Tapi kita nunggu rapat nanti malam. Kita evaluasi hari ini," kata Pepen.

Baca juga: Pemerintah Diminta Lakukan 4 Cara Ini agar Banjir Bekasi Tak Berulang

Selama hampir dua pekan masa tanggap darurat bencana banjir di Kota Bekasi, Pepen mengklaim beberapa perumahan yang terdampak banjir cukup parah sudah hampir pulih.

Namun, ia mengakui bahwa kinerja rehabilitasi pascabanjir memang belum maksimal.

"Di Pondok Mitra Lestari, Pondok Gede Permai, Vila Jatirasa, Komplek IFI, Jakakencana, Kemang Pratama sudah. Sampah saya yakin hari ini 90 persen selesai," kata politikus Golkar itu.

"Saya bersyukur warga mengapresiasi padahal kita tahu ini belum maksimal," tambah dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com