BEKASI, KOMPAS.com - Masa tanggap darurat bencana banjir di Kota Bekasi selama 13 hari sejak 2 Januari 2020 hingga 14 Januari 2020 rupanya tak cukup membereskan masalah pascabanjir di daerah itu.
Selain masalah tanggul jebol yang memang butuh waktu lama untuk ditambal, pembersihan lumpur di sejumlah perumahan di bantaran Kali Bekasi pun baru 60 persen. Demikian menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi.
Pemerintah Kota Bekasi lalu menetapkan status baru, 1 tingkat di bawah masa tanggap darurat, yakni masa darurat bencana pemulihan untuk penanggulangan DAS (Daerah Aliran Sungai) Kali Bekasi.
Baca juga: Ketika Wacana Relokasi Warga Pondok Gede Permai Ditolak Warga
Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota Bekasi, Sajekti Rubiyah menyatakan, penetapan status baru itu dilakukan mulai Rabu (15/1/2020) kemarin sampai 3 bulan ke depan
"Pembersihan sudah dilakukan sejauh ini 95 persen. Tinggal di sekitar DAS Kali Bekasi saja yang belum dibersihkan," ujar perempuan yang akrab disapa Yekti itu, Rabu.
"Masih memerlukan pembenahan pascabanjir, maka derajatnya diturunin satu tingkat," imbuhnya.
Yekti menjelaskan, prioritas rehabilitasi dampak pascabanjir di sekitar DAS Bekasi meliputi pembenahan tanggul, pengangkutan sampah, dan pembersihan lumpur.
Wilayah Jatiasih jadi salah satu prioritas untuk ditangani karena dampak pascabanjirnya belum diatasi betul selama masa tanggap darurat banjir.
Hingga Rabu siang, berdasarkan pengamatan Kompas.com, setidaknya dua perumahan di Jatiasih masih terbenam lumpur, yakni Pondok Gede Permai dan Kemang Ifi.
Kedua perumahan itu cukup parah terdampak Banjir pada awal bulan ini karena terletak persis di tepi Kali Bekasi yang meluap.
Sebanyak 4 RT di Perumahan Pondok Gede Permai, Jatiasih, Kota Bekasi masih terbenam lumpur dengan kedalaman sekitar mata kaki orang dewasa pada Rabu siang kemarin.
Wilayah RT 001, 002, 003, dan sebagian RT 004/RW 008 di Pondok Gede Permai masih terendam lumpur.
Lumpur juga masih ada di RW-RW lain tetapi kedalamannya tak seberapa, hanya menyebabkan jalan becek dan licin.
Sebagian warga masih berjibaku kerja bakti membersihkan lumpur dengan sekop dan peralatan lain. Rumah-rumah warga pun masih berceceran lumpur.
Beberapa staf Pemerintah Kota Bekasi juga tampak ada di sana. Namun, jumlahnya tak begitu banyak.