Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lumpur Dampak Banjir di Jatiasih Masih 30 Persen, Pemkot Bekasi Janji Bersihkan

Kompas.com - 16/01/2020, 12:14 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Pelaksanan Harian (Plh) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi, Muhammad Jufri menyatakan, proses pembersihan lumpur pascabanjir di daerah itu masih terus berlangsung.

Fokus utama di perumahan-perumahan sekitar Kali Bekasi di Kecamatan Jatiasih, seperti Kemang Ifi, Komplek Angkatan Laut, Villa Jatirasa, dan Pondok Gede Permai.

"Seluruh staf dan pejabat BPBD Kota Bekasi masih akan tetap sampai satu bulan ke depan, karena masih ada 30 persen lagi lumpur yang belum terangkut," kata Jufri, Kamis (16/1/2020).

"Hanya di kecamatan Jatiasih saja. Kalau di kecamatan lain sudah beres," imbuhnya.

Baca juga: Saat Masa Tanggap Darurat Banjir Tak Cukup untuk Bereskan Lumpur di Jatiasih, Bekasi

Berdasarkan pengamatan Kompas.com pada Rabu kemarin, beberapa perumahan di Jatiasih memang belum sepenuhnya bersih dari lumpur akibat banjir.

Sejumlah staf Pemerintah Kota Bekasi tampak masih seliweran dengan armada-armadanya, mulai dari mobil pengangkut sampah hingga mobil pemadam kebakaran.

Perumahan Pondok Gede Permai misalnya, kondisinya paling parah karena sekitar 4 RT-masih terbenam lumpur dengan kedalaman semata kaki orang dewasa.

"Kami juga masih melakukan penataan-penataan yang rusak, termasuk juga menyempurnakan tanggul-tanggul yang retak. Kemarin-kemarin kan belum selesai. Ada yang masih 60 persen, 70 persen," ujar Jufri.

Langkah itu merupakan bagian dari status baru yang ditetapkan Pemerintah Kota Bekasi terhadap wilayah Jatiasih selepas berakhirnya masa tanggap darurat banjir pada Selasa.

Baca juga: Masih Terbenam Lumpur Banjir, Warga Pondok Gede Permai Bekasi Berharap Hujan

Pemerintah Kota Bekasi kini menetapkan status baru, yang satu tingkat di bawah masa tanggap darurat, yakni masa darurat bencana pemulihan untuk penanggulangan DAS (Daerah Aliran Sungai) Kali Bekasi. Wilayah Jatiasih jadi prioritas.

Namun, berbeda dengan pernyataan Jufri, Kepala Bagian Humas Kota Bekasi, Sajekti Rubiyah menyatakan, status ini berlaku untuk "tiga bulan ke depan" sejak Rabu kemarin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com