DEPOK, KOMPAS.com - Penutup gorong-gorong di wilayah Depok bebebrapa hari lalu dicuri oleh orang tak dikenal yang datang menggunakan sebuah mobil angkot. Pencurian ini viral di media sosial.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Depok Dadan Rustadi menyebutkan saat ini pihaknya tengah mencari solusi terkait penutup gorong-gorong yang hilang.
Rencananya, Pemkot akan mengganti penutup gorong-gorong bukan lagi dari besi, tetapi beton.
"Makanya kami sudah mencarikan solusi ke depannya tidak lagi menggunakan grill besi ya, kami coba mengkonstruksikan nanti mungkin dengan beton atau dengan bahan lain," ujar Dadan, saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis 16 Januari 2020.
Menurut dia, pihak PUPR sebelumnya sudah melakukan usaha guna meminimalisir pencurian, namun gagal juga.
"Kami juga sudah usaha memperkuat tutup lubangnya ya, karena mungkin mereka lebih jago ya atau ahli jadi juga tercuri lagi," ujar Dadan.
Dadan menyebutkan bahwa kejadian tersebut telah berulang kali terjadi di Kota Depok.
"Itu kan kejadian sudah beberapa kali itu, nah sudah kebiasaan nih hilang dan sudah sekarang kami cari solusi dengan cara tadi materialnya tidak lagi pakai besi tetapi dengan beton ya," ujar Dadan.
https://www.instagram.com/p/B7KVQQYJ1qP/?igshid=obtuaikikih5
Sementara itu, untuk gorong-gorong yang tutupnya hilang, Dadan mengatakan bahwa telah dilakukan penutupan sementara menggunakan kayu.
"Ya kita tutup lubang-lubang yang besinya hilang dan sementara diganti dahulu dengan kayu," ujar Dadan.
Seperti yang diketahui, video aksi pencurian tutup gorong-gorong viral di media sosial seperti Instagram.
Dalam video tersebut tampak dua orang yang turun dari mobil angkutan dan mengambil tutup gorong-gorong lalu meninggalkan lubang terbuka.
"Nah tentunya dari teman-teman kami sudah ada koordinasi dengan pihak kepolisian ya," ujar Dadan.
Dikonfirmasi terpisah, Humas Polres Metro Depok, Ajun Komisaris Polisi Firdaus mengatakan bahwa kepolisian masih menyelidiki kasus pencurian tersebut.
"Ya masih dalam tahap penyelidikan, saat ini untuk datanya juga belum diketahui berapa, akan diusut nanti," ujar Firdaus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.