Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asyik Ngobrol, Emak-emak di Muaragembong Bekasi Disengat Segerombol Tawon Vespa

Kompas.com - 17/01/2020, 10:10 WIB
Vitorio Mantalean,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Seorang ibu rumah tangga di Desa Pantai Bakti, Muaragembong, Kabupaten bernama Tonisih (40) jadi sasaran amuk tawon ndas atau tawon Vespa affinis.

Peristiwa itu terjadi pada Rabu (15/1/2020) lalu ketika Tonisih sedang asyik ngobrol ngobrol dengan para ibu rumah tangga lain di depan rumahnya.

"Saat ngobrol-ngobrol dengan tetangga sekitar rumahnya, ada satu tawon yang menghampiri, akhirnya tawon tersebut berusaha dipukul oleh korban," kata Adhi Nugroho, Kepala Regu Penyelematan dan Evakuasi Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bekasi, Kamis (16/1/2020) malam.

Baca juga: Tawon Vespa Affinis, Berbahaya dan Mematikan

Akan tetapi, gerombolan tawon Vespa yang bersarang di atap rumah tetangganya justru langsung keluar semua.

Gerombolan tawon itu pun menyerang ibu-ibu yang tengah berkumpul bersama Tonisih.

Tonisih jadi orang yang mengalami luka sengatan cukup banyak di area tubuh dan kepala.

"Meskipun sempat lari, tapi tetap ada mungkin belasan tawon yang menyengat dia," ujar Adi.

"Korban lalu ditangani bidan di desa setempat, karena jauh dari klinik kesehatan dan rumah sakit," lanjut dia.

Baca juga: Kakek Sutarma di Bekasi Tewas Disengat Tawon, Ada Lebih dari 50 Sengatan di Tubuhnya

Lantaran kurangnya fasilitas kesehatan untuk memgobati luka di kepala Tonisih, ia coba disembuhkan dengan dibaluri lumpur.

Mendapat laporan peristiwa ini, Adhi mengatakan, Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bekasi langsung mengevakuasi sarang tawon Vespa itu.

Sebagai informasi, tawon Vespa affinis juga pernah menewaskan tujuh orang warga di Klaten, Jawa Tengah dalam rentang 2017-2018.

Tawon dengan spesies yang sama pun pernah membunuh Sutarma, seorang kakek di Muaragembong, Kabupaten Bekasi, medio Desember 2019 silam.

Peneliti Biologi LIPI Rosichon Ubaidillah mengatakan bahwa tawon Vespa affinis menjadi berbahaya jika menyerang secara berkelompok.

Baca juga: Populasi Sarang Tawon di Jakarta Timur Meningkat, Diduga karena Musim Hujan

Sengatannya dapat membunuh manusia dalam waktu singkat.

"Apabila sengatan cukup banyak dan orangnya sensitif atau alergi dengan racun (venom) sengat, tidak akan lama bertahan hidup," kata Rosichon ketika dihubungi, Selasa (2/7/2019).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com