BEKASI, KOMPAS.com - Aparat Polsek Bekasi Kota, hingga Jumat (17/1/2020) kemarin, total menahan 4 pencuri besi beton proyek jalan tol di Bekasi.
Usut-punya usut, 4 pencuri berinisial AS, OS, DP, dan JE itu merupakan bagian dari komplotan spesialis pencuri besi beton proyek jalan tol.
Mereka bukan baru beraksi satu kali. Dari dua kali aksi pencurian terakhir saja, total 8 orang yang terlibat.
Baca juga: Begini Modus Para Pencuri Besi Tol yang Diringkus Polisi di Bekasi
Berikut adalah sejumlah fakta terkait kasus itu:
Penangkapan 4 pencuri itu dilakukan dua kali karena dua kali pula mereka tepergok mencuri. Pencurian pertama pada 31 Desember 2019 di workshop Tol Becakayu, Jalan KH Noer Ali. Pencurian kedua pada 15 Januari 2020 di Jalan Tol Jakarta-Cikampek.
"Mereka kelompok yang sama," kata Kapolsek Bekasi Kota, Kompol Helmi Rutawelli, dalam konferensi pers pada Jumat siang.
Indikasi bahwa para pencuri itu merupakan anggota komplotan spesialis terbukti dari identifikasi para tersangka pelaku.
Dari dua kali kejadian pencurian besi beton di dua tol yang berbeda, tiga nama yaitu DP alias Dower, MA, dan BA selalu bersama.
"Salah satunya, BA, adalah otaknya," kata Helmi.
Helmi menjelaskan, modus para pencuri ialah menyamar sebagai pekerja proyek agar tidak dicurigai ketika mencuri besi.
"Para pelaku menggunakan rompi proyek, kemudian melihat kondisi aman lalu dia menggunakan gunting pagar, digunting besi besinya," jelas dia.
Mereka pun menyewa mobil pikap dari rental buat mengangkut besi-besi beton itu.
Enam pencuri dari komplotan itu kembali beraksi mencuri besi beton Tol Jakarta-Cikampek, pada Rabu dini hari lalu.
Saat dipergoki polisi, mereka sempat terlibat kejar-kejaran dengan tim patroli tol dan polisi.
Para tersangka, yakni DP alias Dower, JE, MA, BA, YD, dan ED beraksi pukul 02.00 WIB. Aksi mereka dipergok tim patroli tol. Sontak, mereka langsung masuk ke mobil pikap yang mereka bawa dan memacu mobil tersebut sekuat tenaga.
Baca juga: Pencuri Besi Tol Jakarta-Cikampek Pernah Beraksi di Tol Becakayu, tetapi Kabur