Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bekasi Minta Rp 1 Miliar ke Pemerintah Pusat untuk Perbaiki Jembatan Patal yang Goyah

Kompas.com - 20/01/2020, 18:13 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bekasi mengusulkan anggaran sekitar Rp 1 miliar untuk memperbaiki Jembatan Patal yang goyah selepas diterjang arus deras Kali Bekasi ketika banjir melanda pada 1 Januari 2020 lalu.

Anggaran ini nantinya dialokasikan untuk perbaikan struktur bawah jembatan serta jalan yang retak akibat pergeseran.

"Kami sudah mengajukan dana ke Kementerian (PUPR) untuk perbaikan Jembatan Patal. Itu memerlukan anggaran Rp 1 miliar lebih," ujar Kepala Seksi Pembangunan Jalan Kota Bekasi Idi Sutanto saat ditemui wartawan di kantornya, Senin (20/1/2020).

"Tapi belum tahu ini dapat atau tidak," imbuhnya.

Baca juga: Perbaikan Jembatan Patal Bekasi Butuh Dana Rp 1 M, Pemkot Akan Minta ke Kementerian PUPR

Idi menyebut perbaikan ini terbilang mendesak. Jembatan itu diprediksi hanya akan bertahan beberapa bulan saja sehingga mesti buru-buru diperbaiki.

Kendaraan dengan bobot di atas 8 ton pun dilarang melintas, meskipun sepeda motor, mobil, dan bis dipersilakan lewat di atas Jembatan Patal.

Sebagai antisipasi jika permintaan dana dari Kementerian PUPR tidak dikabulkan, lanjut Idi, Pemerintah Kota Bekasi akan menyiapkan dana pengganti dari kas daerah.

"Kami sambil tunggu konfirmasi dari pemerintah pusat, kami siapkan anggaran terlebih dahulu," ujar dia.

"Kalau (dana pemerintah pusat) tidak turun, kami mungkin memakai dana kami sendiri yang awalnya untuk pemeliharaan jalan, kita akan fokuskan ke jembatan itu," tambah Idi.

Akibat banjir yang sama, dua jembatan lain di Kota Bekasi, yakni Jembatan Perumahan Kemang Pratama dan Jembatan Teluk Pucung juga sempat rusak.

Akan tetapi, kerusakan Jembatan Patal yang menghubungkan Kecamatan Bekasi Utara dan Timur itu merupakan yang paling membahayakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com