TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie mengkhawatirkan wacana kebjikan pemerintah pusat yang akan mencabut subsidi gas elpiji 3 kilogram.
Bagi Benyamin, pencabutan subsidi tersebut akan berdampak pada melambungnya harga gas hingga menyulitkan masyarakat miskin.
"Kami tidak ingin masuk ke wilayah kebijakannya, tapi tolong dievaluasi lagi deh. Gas 'melon' itu yang pakai masyarakat kebanyakan, masyarakat berpenghasilan rendah," kata Benyamin saat ditemui di Kawasan Serpong, Tangerang Selatan, Rabu (22/1/2020).
Baca juga: Soal Wacana Pencabutan Subsidi Gas Melon, Pertamina: Kita Hanya Menyediakan
Menurut Benyamin, evaluasi perlu dilakukan pemerintah pusat sebelum penetapan dilakukan pada pertengahan tahun 2020 nanti.
Lanjut dia, evaluasi dimaksudkan untuk mengetahui siapa saja masyarakat yang berhak menerima gas bersubsidi.
"Saya minta jangan dihapus, tetapi kalau dihapus, dibuat seleksi sedemikian rupa, gitu. Supaya penerima subsidi gas 'melon' ini itu benar-benar tepat sasaran. Karena kalau dicabut, saya enggak ngerti bagaimana nanti mereka mau menggulirkan proses produksi ekonominya," ucapnya.
Baca juga: Dedi Mulyadi: Subsidi Gas 3 Kg Dicabut, Kesehatan Anak Terancam
Sebelumnya, pemerintah berencana mencabut subsidi elpiji 3 kilogram pada pertengahan 2020.
Sebagai gantinya, pemerintah akan menerapkan sistem distribusi tepat sasaran elpiji 3 kilogram.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Djoko Siswanto beberapa hari yang lalu mengatakan, secara prinsip pemerintah dan DPR telah menyetujui sistem distribusi tertutup elpiji 3 kilogram.
Baca juga: Sri Mulyani: 9,8 Juta Rumah Tangga Kaya Ikut Nikmati Subsidi Gas 3 Kg
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.