Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jejak Orang Tionghoa dalam Roti Gambang dan Es Teler

Kompas.com - 25/01/2020, 08:00 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Roti keras warna coklat bertabur wijen. Itulah deskripsi untuk roti gambang legendaris buatan toko Tan Ek Tjoen di Jakarta.

Roti itu pernah masuk dalam daftar 50 Roti Terbaik Dunia versi CNN.

Zeffry Alkatiri dalam bukunya Pasar Gambir, Komik Cina dan Es Shanghai menulis bahwa roti gambang hadir di Batavia pada zaman penjajahan Belanda. Warga Belanda di Batavia saat itu tidak bisa sarapan pagi tanpa roti.

Baca juga: Kisah Tentang Roti Gambang, Kenangan Menyantap Roti Terbaik Dunia

Roti gambang itu dikenal juga dengan nama roti ganjel rel. Orang Betawi menyebutnya sebagai roti gambang. Namun orang Semarang di Jawa Tengah menamainya roti ganjel rel.

Di sebut roti gambang karena bentuknya rotinya dianggap Belanda mirip gambang, alat musik tradisional Jakarta yaitu gambang kromong. Demikian pula dengan penamaan roti ganjel rel, bentuk roti itu memang mirip ganjelan rel kereta.

Menurut Budayawan Betawi Yahya Adi Saputra, pada zaman kolonial, orang Belanda membuat perusahaan roti di Batavia. Bentuk gambang kromong menginspirasi mereka dalam membuat roti.

“Jadi dulu itu perusahaan roti Belanda di Batavia, mereka memilih bentuk roti yang seperti bilah-bilah pada gambang kromong," kata Yahya kepada Kompas.com pada 18 Oktober 2019.

Baca juga: Roti Gambang Berasal dari Mana? Ini Asal Usulnya

Pemilik Toko Oen Semarang, Jenny Megaradjasa, membenarkan bahwa roti gambang adalah roti Belanda. Ia mengatakan, roti gambang atau roti ganjel rel itu berasal dari roti Belanda yang dinamakan ontbijtkoek.

Seiring minggatnya orang-orang Belanda dari Indonesia, pengusaha-pengusaha China mulai melanjutkan usaha roti. Mereka mempopulerkan roti itu.

Roti gambang pada era Indonesia merdeka mengalami masa kejayaan tahun 1980 hingga akhir 1990-an. Masa itu, roti gambang dicintai berbagai kalangan, mulai dari anak kecil hingga orang tua.

Saat itu, roti gambang Tan Ek Tjoen tidak dibungkus plastik untuk dibawa pulang, tetapi dibungkus dengan kertas atau keranjang dengan anyaman bambu.

Selain basisnya di Cikini, Jakarta Pusat, toko roti Tan Ek Tjoen juga memasarkan roti gambang dengan gerobak-gerobak roti diberbagai wilayah Jakarta.

Tapi kemudian gerobak-gerobak roti itu tergerus oleh perusahaan roti modern yang menggunakan armada sepeda motor dan pengeras suara elektronik.

Baca juga: Bukan Asli Betawi, Lu, Gue, dan Cincong Ternyata Terpengaruh Kultur Tionghoa

Tan Ek Tjoen juga harus bersaing dengan toko roti modern seperti Holland Bakery atau Bread Talk yang tokonya tersebar hampir di setiap sudut Jakarta.

Namun roti gambang Tan Ek Tjoen kini masih berjuang untuk tetap "hidup" di Cikini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com