Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nurmansjah Lubis Lobi Fraksi-fraksi DPRD Sebelum Diumumkan Jadi Cawagub DKI

Kompas.com - 26/01/2020, 19:57 WIB
Nursita Sari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur (cawagub) DKI Jakarta dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Nurmansjah Lubis menyatakan sudah melobi anggota DPRD DKI Jakarta dari berbagai fraksi sejak Desember 2019, untuk memilihnya.

Padahal, Nurmansjah baru diumumkan menjadi cawagub DKI pada Januari 2020.

"Desember juga sudah roadshow, sudah kelar Desember, tinggal tambah sedikit-sedikit," ujar Nurmansjah di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Minggu (26/1/2020).

Baca juga: Bandingkan Diri dengan Rival, Cawagub Nurmansjah Lubis Merasa Lebih Cocok Dampingi Anies

Nurmansjah berujar, dia berkomunikasi dengan sejumlah anggota DPRD dari berbagai fraksi karena mereka pernah sama-sama menjadi legislator di DKI Jakarta. Nurmansjah diketahui pernah menjadi anggota DPRD DKI periode 2004-2009 dan 2009-2014.

"Pokoknya istilahnya lintas partai lah, ke Demokrat sudah, PAN sudah, namanya teman semua," kata dia.

Namun, Nurmansjah tidak menjelaskan alasan roadshow ke fraksi-fraksi di DPRD DKI yang dilakukan sebelum dia diumumkan menjadi cawagub.

Dia hanya menyatakan roadshow ke fraksi-fraksi dilakukan secara diam-diam.

"Ya saya diam-diam saja. Kalau saya bilang, enggak enak dong," ucap Nurmansjah.

Nurmansjah merupakan satu dari dua cawagub yang diusulkan PKS dan Partai Gerindra ke DPRD DKI Jakarta. Satu orang cawagub lainnya berasal dari Partai Gerindra, yakni Ahmad Riza Patria.

Dua nama itu diserahkan ke DPRD DKI melalui Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Selasa (21/1/2020).

Baca juga: Cawagub DKI Riza Patria: Tidak Ada Lobi Khusus kepada Anggota DPRD

Nurmansjah dan Riza Patria menggantikan dua cawagub yang diusulkan terdahulu, yakni kader PKS Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto.

Nama Syaikhu dan Agung diganti karena pemilihan wagub mandek di DPRD DKI. Padahal, dua nama itu sudah diusulkan ke DPRD DKI sejak Maret 2019.

Sebelum nama Syaikhu dan Agung benar-benar diganti, PKS pernah mengusulkan nama Nurmansjah dan mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault menjadi cawagub alternatif kepada Gerindra pada Agustus 2019.

Namun, Gerindra tidak merespons usulan PKS terkait dua nama cawagub alternatif tersebut.

Baca juga: PKS Tak Hadir Saat Gerindra Umumkan Ahmad Riza Patria dan Nurmansyah Lubis Jadi Cawagub Baru DKI

Gerindra yang justru kemudian mengusulkan empat nama cawagub alternatif kepada PKS, termasuk Riza Patria.

PKS dan Gerindra akhirnya memiliki kesepakatan baru, yaitu dua nama cawagub diganti dan berasal dari kedua partai.

Nurmansjah dan Riza Patria pun kemudian menjadi pengganti cawagub terdahulu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com