Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Beberapa Faktor Penyebab Banjir 2,5 Meter di Underpass Gandhi Kemayoran

Kompas.com - 27/01/2020, 12:38 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pusat Pengelola Kemayoran mencoba mencari tahu tahu penyebab banjir setinggi 2,5 meter di Underpass Gandhi Kemayoran, Jakarta Pusat.

Direktur Perencanaan dan Pembangunan PPK Kemayoran Riski Renando mengatakan, dugaan sementara ada berbagai faktor yang menyebabkan underpass itu tergenang.

"Kondisi seperti Jumat (24/1/2020) kemarin bahwa curah hujan sangat deras, kebetulan juga laut sedang pasang, sungai sedang tinggi, jadi air di sini tidak bisa dikeluarkan ke sungai dan ke laut," kata Riski kepada wartawan di lokasi, Senin (27/1/2020).

Riski menuturkan, sebelum banjir Jumat lalu, mereka sudah pernah meninjau desain underpass itu, tepatnya pada 2018 lalu.

Baca juga: 10 Pompa Dikerahkan untuk Sedot Banjir 2,5 Meter di Underpass Kemayoran

Dari hasil peninjauan tersebut, prasarana underpass yang dibangun pada 1991 itu dinilai masih mampu mengantisipasi genangan saat intensitas hujan normal.

"Jadi, memang kondisi cuaca ekstrem itu yang jadi masalah. Kebetulan terjadi pas kemarin ini," tutur Riski.

Namun, untuk mengantisipasi kejadian serupa kembali terjadi, pihak PPK Kemayoran akan berkoordinasi dengan sejumlah pihak.

Adapun banjir yang sempat menggenangi Underpass Gandhi Kemayoran saat ini sudah kering.

Baca juga: Sempat Banjir 2 Meter, Underpass Gandhi Kemayoran Kini Bisa Dilintasi Kendaraan

Jalanan yang sempat ditutup akibat aktivitas pengurasan underpass kini sudah bisa dilewati pengendara.

Beberapa orang pekerja juga mulai membersihkan lumpur-lumpur di sisi kiri dan kanan underpass tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com