Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kontraktor Sebut Pepohonan di Monas Sudah Ditebang Sejak Oktober 2019

Kompas.com - 27/01/2020, 15:47 WIB
Cynthia Lova,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu tim kuasa hukum proyek revitalisasi Monas, PT Bahana Prima Nusantara, Abu Bakar mengatakan, ratusan pohon di kawasan Monas sudah dipindahkan sejak 11 Oktober 2019 lalu pada tahap awal pengerjaan revitalisasi.

"Iya sudah mulai dari awal Oktober dan itu dilakukan langsung oleh Dinas Kehutanan. Itu bisa ditanyakan langsung ke dinas terkait karena awal-awal kita yang minta untuk dipindahkan (pohon-pohon)," ujar Abu saat dihubungi, Senin (27/1/2020).

Baca juga: Sebelum Dipindahkan, Pohon yang Ditebang di Monas Disehatkan di Kebun Bibit

Abu mengatakan, setelah pepohonan di Monas itu dipindah dan ditebang, pihak kontraktor langsung mengerjakan proyek revitalisasi itu.

Mulai dari penggalian tanah hingga pemasangan bebatuan di kawasan proyek itu.

"Kan dari Oktober mulai persiapan segala sesuatunya, pemasangan batu, galian segala macam baru di November setelah itu, sepanjang November hingga Desember," kata dia.

Abu mengatakan, saat ini proyek pengerjaan revitalisasi Monas sudah rampung 88 persen.

Pihak Pemprov DKI pun telah meminta PT Bahana Prima Nusantara sebagai kontraktornya untuk menyelesaikan revitalisasi Monas hingga 100 persen.

Adapun proyek ini ditargetkan rampung pada Februari 2020 mendatang.

"Kan memang pekerjaan kan baru dari 11 Oktober sampai dengan 31 Desember, dalam kontrak 75 persen kemudian dilanjutkan sekarang 25 persen karena diminta oleh Pemda DKI harus 100 persen," kata dia.

Baca juga: Bukan 190, Sekda DKI Sebut Hanya 85 Pohon yang Dipindahkan untuk Revitalisasi Monas

Sebelumnya, Kepala Unit Pelaksana Teknis Monas Isa Sanuri mengatakan, sebanyak 205 pohon dicabut dan dipindahkan akibat revitalisasi Monas.

Isa menjelaskan, 150 pohon berukuran besar dipindahkan ke pelataran selatan, sedangkan 55 pohon kecil dipindahkan ke bagian barat dan timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BPBD DKI: Banjir yang Rendam Jakarta sejak Kamis Pagi Sudah Surut

BPBD DKI: Banjir yang Rendam Jakarta sejak Kamis Pagi Sudah Surut

Megapolitan
Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Megapolitan
Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu 'Video Call' Setiap Hari?

Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu "Video Call" Setiap Hari?

Megapolitan
Gara-gara Masalah Asmara, Remaja di Koja Dianiaya Mantan Sang Pacar

Gara-gara Masalah Asmara, Remaja di Koja Dianiaya Mantan Sang Pacar

Megapolitan
Pendatang Usai Lebaran Berkurang, Magnet Jakarta Kini Tak Sekuat Dulu

Pendatang Usai Lebaran Berkurang, Magnet Jakarta Kini Tak Sekuat Dulu

Megapolitan
Pendaftaran Cagub Independen Jakarta Dibuka 5 Mei 2024, Syaratnya 618.750 KTP Pendukung

Pendaftaran Cagub Independen Jakarta Dibuka 5 Mei 2024, Syaratnya 618.750 KTP Pendukung

Megapolitan
Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Megapolitan
Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Megapolitan
Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Megapolitan
Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk Se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk Se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Megapolitan
KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

Megapolitan
Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Megapolitan
Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan 'Live' Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan "Live" Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Megapolitan
Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Megapolitan
Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com