JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagian warga mengeluhkan ditutupnya jalan putaran Poltangan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, imbas pembangunan flyover tapal kuda atau U turn.
Mereka yang mengeluh rata-rata mempermasalahkan kemacetan yang terjadi lantaran putaran itu ditutup.
Ada juga yang mengeluh harus mencari akses lain karena penutupan jalur putaran tersebut.
Salah satu warga Poltangan yang mengeluhkan hal tersebut adalah Fahkri (25).
Baca juga: Dampak Proyek Flyover, Butuh 50 Menit dari Poltangan Menuju Pasar Minggu Pakai Motor
Pria yang bekerja di kawasan Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, ini biasanya selalu melewati putaran Poltangan setiap pagi menuju Pasar Minggu.
Namun, pasca-penutupan putaran itu, rute keberangkatannya pun berubah.
"Wah berasa banget sih. Tadinya muter bisa gampang, ini harus bolak-balik, bolak-balik. Macet pula," kata Fakhri, Kamis (30/1/2020).
Biasanya hanya butuh waktu lima sampai sepuluh menit bagi Fakhri untuk menuju Pasar Minggu.
Namun, karena penutupan ini, dia harus memakan waktu selama 30 sampai 40 menit.
"Belum lagi macetnya, ampun dah," tambah dia.
Baca juga: Warga Minta Pemprov DKI Jakarta Ubah Desain Flyover Poltangan
Dia pun sempat mencoba mencari beberapa jalan alternatif. Salah satunya lewat Jalan TB Simatupang untuk berputar di Ragunan.
Namun, hal tersebut tampaknya sia-sia.
"Di Ragunan juga pasti macet itu. Lampu merahnya juga lama. Lagi pula banyak kendaraan yang beralih ke jalur itu," kata dia.
"Saya juga pernah coba-coba lewat Condet tembus ke PGC. Ternyata di PGC macet lebih parah. Jadi makin lama saya di jalan," kata dia dengan nada sedikit kesal.
Fakhri sebenarnya mendukung pembangunan flyover yang sedang dikerjakan pihak Bina Marga DKI Jakarta.