Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPK Kemayoran Bersihkan dan Keruk Saluran di Underpass Gandhi Kemayoran

Kompas.com - 04/02/2020, 10:38 WIB
Cynthia Lova,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengelola Komplek Kemayoran (PPK) melakukan pembersihan dan pengerukan saluran di kawasan Undepass Gandhi Kemayoran, Jakarta Pusat.

Hal itu dilakukan untuk atasi banjir jangka pendek yang kerap terjadi belakangan ini di kawasan underpass tersebut.

"Setelah dibersihkan, kami akan membuat sodetan dari drainase ke sungai yang ada di Kemayoran. Rencana ini juga dijadikan sebagai solusi jangka pendek karena persoalan utama adalah turunnya aliran air ke drainase underpass sehingga diharapkan dapat dinormalisasi dulu,” ujar Direktur Utama PPK Medi Kristianto, melalui keterangan tertulisnya, Selasa (4/2/2020).

Baca juga: Kementerian PUPR Sarankan PPK Kemayoran Ganti Sistem Drainase Underpass Gandhi Kemayoran

Medi mengatakan, pengerukan saluran dilakukan oleh PPK Kemayoran dengan menerjunkan 100 personel dari tim swakelola kebersihan.

Tidak hanya itu, Dinas Kehutanan Jakarta Pusat juga menerjunkan mobil tangki sebanyak 20 unit dengan kapasitas 5.000 liter untuk membantu proses pengeringan banjir.

Medi mengatakan, penanganan banjir underpass selengkapnya akan ditindaklanjuti dengan beberapa penanganan secara bertahap.

Pihaknya pun akan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Kementerian PUPR terkait penanganan banjir jangka panjang. Misalnya, dengan penggantian sistem drainase.

Baca juga: Sekda DKI Saran Drainase Underpass Gandhi Dievaluasi, Ini Tanggapan PPK Kemayoran

"Kami berencana bersinergi dengan pihak provinsi dan PUPR dalam me-review dan memperbaiki drainase di underpass serta hubungannya dengan sungai–sungai yang ada di Kemayoran," tutur dia.

Adapun banjir merendam Underpass Gandhi terjadi akibat hujan deras yang mengguyur kawasan tersebut pada Minggu (2/2/2020) pagi. Hingga Senin kemarin pun kawasan itu masih tergenang.

Banjir yang merendam Underpass Gandhi ini juga bukan yang pertama kali terjadi.

Pada 24 Januari 2020 lalu, underpass tersebut juga sempat terendam banjir setinggi 2,5 meter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Megapolitan
2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

Megapolitan
Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Megapolitan
Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Megapolitan
Ketakutan Pengemudi 'Online' Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Ketakutan Pengemudi "Online" Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Megapolitan
KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

Megapolitan
Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Megapolitan
Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Megapolitan
Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Megapolitan
Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Megapolitan
Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Megapolitan
Menguak Penyebab Kebakaran Toko 'Saudara Frame' yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Menguak Penyebab Kebakaran Toko "Saudara Frame" yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Bocah yang Setir Mobil Pameran hingga Tabrak Tembok Mal di Kelapa Gading Berujung Damai

Kasus Bocah yang Setir Mobil Pameran hingga Tabrak Tembok Mal di Kelapa Gading Berujung Damai

Megapolitan
Tak Beda Jauh Nasib Jakarta Setelah Jadi DKJ, Diprediksi Masih Jadi Magnet Para Perantau dan Tetap Macet

Tak Beda Jauh Nasib Jakarta Setelah Jadi DKJ, Diprediksi Masih Jadi Magnet Para Perantau dan Tetap Macet

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com