Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Virus Corona, Dinkes DKI Sebut Tak Perlu Pakai Masker N95

Kompas.com - 05/02/2020, 14:23 WIB
Nursita Sari,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia Handayani mengatakan, masyarakat tidak perlu memakai masker N95 untuk mencegah penularan virus corona yang merebak di Wuhan, China.

Menurut Dwi, masyarakat cukup menggunakan masker bedah (surgical) yang umum ditemukan di apotek hingga minimarket.

"Enggak perlu (masker N95), cukup masker bedah seperti yang biasa kita beli di toko biasa, toko alat kesehatan, di toko retail biasa juga banyak. Masker bedah itu yang hijau, yang biasa," ujar Dwi saat dihubungi, Rabu (5/2/2020).

Baca juga: Harga Masker N95 di Pasar Pramuka Capai Rp 2 Juta per Boks

Menurut Dwi, masker N95 digunakan untuk tenaga medis yang merawat pasien di ruang isolasi.

Sementara untuk penggunaan sehari-hari, lanjut dia, warga cukup memakai masker bedah.

"Masker N95 itu untuk petugas kesehatan kalau kami merawat di ruang isolasi pasien, itu baru pakai APD (alat pelindung diri) lengkap, pakai N95. Kalau untuk penggunaan sehari-hari, masker bedah biasa," kata dia.

Dwi mengimbau warga untuk menggunakan masker, khususnya pada saat batuk dan flu. Tujuannya agar orang di sekitarnya tidak tertular.

Selain itu, upaya untuk mencegah penyakit adalah dengan menerapkan pola hidup sehat hingga mencuci tangan dengan sabun.

"Kemudian, cepat berobat ke dokter kalau memang sakit," ucap Dwi.

Sebelumnya diberitakan, harga masker N95 semakin meroket di Pasar Pramuka, Jakarta Timur, setelah kasus penyebaran virus corona dari Wuhan merebak.

Baca juga: Antisipasi Virus Corona, Bandara Soetta Bagikan Masker untuk Penumpang

Harga masker N95 di Pasar Pramuka saat ini bervariasi mulai dari Rp 1,5 juta hingga Rp 2 juta per boks berisi 20 buah.

Biasanya, harga masker N95 dijual Rp 500.000 per boks.

Stok masker yang sudah menipis dari distributor menjadi penyebab harga masker N95 meroket.

Langkanya masker N95 di distributor membuat penjual saling berebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Megapolitan
Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa Apabila Kembali Abai

Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa Apabila Kembali Abai

Megapolitan
Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Megapolitan
Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Megapolitan
14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

Megapolitan
BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

Megapolitan
Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Megapolitan
Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Megapolitan
Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Megapolitan
Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Megapolitan
Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Megapolitan
Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com