Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat Murid Yayasan di Kramat Jati Kabur karena Rindu Orangtua dan Kampung Halaman

Kompas.com - 05/02/2020, 17:40 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Empat murid Yayasan Nurul Amal, Kecamatan Kramat Jati Jakarta Timur nekat kabur pada Selasa (28/1/2020) sekitar pukul 06.00 WIB.

Mereka sempat dilaporkan hilang. lalu diselamatkan seorang warga dan dikirim ke Panti Sosial Marsudi Putra Handayani, Kecamatan Cipayung.

Pengurus Yayasan Nurul Amal dan Polsek Kramat Jati mendapat kabar penemuan keempat anak pada Minggu (2/2/2020) pagi.

Baca juga: Kronologi Hilangnya Empat Murid Yayasan di Kramat Jati hingga Ditemukan di Panti Sosial

Dikutip dari Tribun Jakarta, Kanit Reskrim Polsek Kramat Jati Iptu Dicky Agri Kurniawan mengatakan, motif empat anak itu kabur dari yayasan karena rindu kampung halamannya.

"Pengakuan mereka pergi karena kangen kampung halamannya di Kabupaten Merangin, Jambi. Pas saya tanya mereka bilang begitu," kata Dicky di Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (4/2/2020).

Menurut dia, keempat anak tersebut yakni Hardianto (17), Rizki (15), Muhammat Irsal (14), Rino Arlesyan (14) masih belum terbiasa mondok di Yayasan Nurul Amal.

Alasan tersebut yang akhirnya membuat pihak keluarga memboyong kembali keempat anak melanjutkan pendidikan di Jambi.

"Mungkin merasa kalau di Jambi suasananya berbeda, masih mau bermain di sana. Walaupun ada saudara mereka di Jakarta, tapi keluarga mereka kan di Jambi," ujar Dicky.

Ketua pelaksana Yayasan Nurul Amal Zainal Abidin membenarkan motif empat muridnya kabur karena rindu kampung halaman dan orang tua.

Baca juga: Ditanya Orangtua Murid soal Buku yang Terendam Banjir, Ketua Yayasan Bingung

Pengurus Yayasan Nurul Amal yang selama ini mengasuh keempat anak menghormati keputusan keluarga membawa muridnya pulang kampung.

"Saya belum ngomong langsung dengan mereka, tapi paman Irsal yang juga pengurus Yayasan Nurul Amal bilang mereka pergi karena kangen orang tua di Jambi," tutur Zainal.

Sebagai informasi, awalnya ada lima murid Yayasan Nurul Amal yang kabur pada Selasa pagi.

Namun sekitar pukul 12.00 WIB di hari yang sama, seorang anak yang secara usia paling kecil kembali ke yayasan karena lapar.

Pengurus Yayasan Nurul Amal dan personel Polsek Kramat Jati sudah berupaya mencari keempat anak hingga membuat selebaran orang hilang.

Upaya pencarian berhenti setelah pengurus Panti Sosial Marsudi Putra Handayani para Minggu (2/2/2020) mengabari pengurus Yayasan.

 

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul "Motif 4 Murid Yayasan Nurul Amal Kabur karena Rindu Orang Tua dan Kampung Halaman".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com