DENPASAR, KOMPAS.com - Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Celukan Bawang di Buleleng, Bali, memastikan tak ada pekerjanya yang terinfeksi virus corona.
Vice Manager General Affair Department PT General Energy Bali Indriati Tanu Tanto menyebut, ada empat pekerja PLTU Celukan Bawang yang baru kembali dari China.
Keempat orang tersebut kini dikarantina selama 14 hari.
Baca juga: China Berencana Jemput Warganya di Bali, Kru Diharap Tak Keluar Pesawat
Mereka tiba di Indonesia pada 1 Februari 2020 dan kini masih belum diperbolehkan bekerja di PLTU Celukan Bawang.
"Masih kita tempatkan di tempat aman yang tidak berinterkasi dengan yang lain," kata Tanoto di Badung, Bali, Kamis (6/2/2020).
Karantina dilakukan untuk mengantisipasi virus corona dan arahan dari Dinas Kesehatan Provinsi Bali.
Sebab, masa inkubasi virus corona tersebut selama 14 hari.
Baca juga: Seekor Kijang Berenang dari Pulau Bali ke Jawa
Proses karantina melibatkan dokter spesialis dan tim khusus yang ditunjuk Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng.
Mereka akan diawasi untuk memantau kesehatan para pekerja.
PLTU Celukan Bawang memiliki total sebanyak 443 pekerja.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 162 pekerja berasal dari China.