TANGERANG, KOMPAS.com - Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah mengatakan, kerugian materi pada bencana banjir awal tahun 2020 Januari lalu mencapai angka triliunan rupiah.
"Kerugian sampai Rp 1,5 triliun 13 kecamatan, 52 kelurahan," kata Arief saat konferensi pers di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Kamis (6/2/2020).
Dia mengatakan, penghitungan tersebut sangat detil hingga ikan peliharaan warga dan ayam ternak warga yang hanyut oleh arus banjir Januari lalu.
Baca juga: Genap Seminggu Kota Tangerang Kebanjiran, Air Masih Setinggi 150 Sentimeter
"Itu sampai ikan dan ayam berapa yang lolos," kata dia.
Arief mengatakan, untuk menangani dampak kerugian dan penanganan banjir, sesuai arahan Menteri Dalam Negeri, APBD bisa dimodifikasi untuk keperluan banjir.
"Arahan review APBD 2020 untuk banjir intensif, karena banjir ini kemungkinan sampai sampai Maret," kata Arief.
Terkait penanganan banjir sampai penghujung musim penghujan, Arief meminta bantuan pompa air ke Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) agar bisa mengantisipasi luapan sungai-sungai di kota Tangerang.
"Kita minta pinjam balai besar tambahan pompa," ucap Arief.
Adapun sebelumnya, banjir yang melanda wilayah Jabodetabek pada 1 Januari juga berdampak pada Kota Tangerang.
Selain Kota Tangerang, beberapa kabupaten kota dari tiga provinsi ikut direndam banjir.
Baca juga: Kondisi Pengungsi Banjir di Tangerang: Stres, Kehabisan Pakaian, dan Mulai Terserang Penyakit
Di antarnya Kabupaten Bogor, Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi untuk wilayah Provinsi Jawa Barat. Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang sampai ke Lebak untuk Provinsi Banten dan Provinsi DKI Jakarta sendiri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.