Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pegangsaan Dua Sepi, Banyak Warga Kelelahan Bersih-bersih Pascabanjir

Kompas.com - 09/02/2020, 13:47 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Permukiman warga di Jalan Inspeksi, Pegangsaan Dua, Jakarta Utara tampak sepi usai banjir pada Sabtu (8/2/2020) kemarin.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, Minggu (9/2/2020) siang, tak banyak warga yang keluar rumah untuk beraktivitas.

Kebanyakan hanya anak-anak yang bermain di pinggir jalan. Sejumlah warung makanan yang ada pun tampak tutup.

Baca juga: Banjir dengan Ketinggian Hampir 1 Meter di Pegangsaan Dua Sudah Surut

Mereka bukannya meninggalkan lokasi tersebut karena rawan banjir. Buktinya kendaraan-kendaraan mereka masih terparkir di depan rumah.

"Pada kecapean habis banjir kemarin," kata Mardiah (48), seorang warga kampung tersebut.

Bagaimana tidak, permukiman itu tergenang dengan kedalaman 50-90 sentimeter sepanjang hari kemarin.

Saat banjir datang, warga sibuk memindahkan barang-barang mereka ke tempat yang lebih tinggi agar tidak rusak.

Setelah banjir usai sekitar pukul 20.00 WIB, bukan berarti pekerjaan juga usai. Justru mereka masih punya PR untuk membersihkan sampah banjir.

Baca juga: Banjir Mulai Masuki Rumah Warga di Kelapa Gading

"Saya bersihin rumah dari habis subuh, jam 08.00 baru selesai. Lumpurnya ya Allah," ujar Mardiah.

Belum lagi mereka harus memperbaiki kerusakan-kerusakan yang terjadi saat diterpa banjir.

Hal serupa juga dialami seorang tukang bakso yang tinggal di sana. Sekitar pukul 12.00 WIB ia baru keluar dan mendorong gerobaknya.

Ia lantas mendapat sorakan dari warga-warga lainnya yang sedang berkumpul di pos ronda.

"Jam segini baru keluar," sorak sekumpulan warga tersebut serentak diiringi tawa.

"Banjir-banjir," jawab tukang bakso tersebut sambil berlalu.

"Ya gitu mungkin pada ketiduran semua, capek abis beberes banjir tadi pagi," tutur warga lainnya, Suyatmi, kepada Kompas.com.

Baca juga: Sejumlah Wilayah Jakarta Banjir, Anies Sebut Pengaruh Curah Hujan Ekstrem

Akan tetapi, banjir seperti kemarin sudah seperti rutinitas bagi warga. Setiap musim hujan tiba, permukiman yang ada di aliran anak Kali Sunter itu pasti tergenang banjir.

Untungnya beberapa waktu belakangan, banjir lebih cepat surut ketimbang 10 tahun lalu.

"Di sini cepat naiknya, cepat pula surutnya," ujar Suyatmi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Megapolitan
Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Megapolitan
Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Megapolitan
Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa Apabila Kembali Abai

Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa Apabila Kembali Abai

Megapolitan
Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Megapolitan
Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Megapolitan
14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

Megapolitan
BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

Megapolitan
Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Megapolitan
Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Megapolitan
Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Megapolitan
Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com