TANGERANG, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin meminta seluruh pihak percaya dengan sistem deteksi dini dan pencegahan virus corona di Bandara Soekarno-Hatta.
"Harapan kita keragu-raguan terhadap Bandara yang katanya thermal scanner tidak ada, tidak dilakukan pemeriksaan itu hilang," kata dia saat ditemui Kompas.com di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Senin (10/2/2020).
Adapun sebelumnya, salah seorang ilmuwan epidemiologi dari Harvard TH Chan School of Public Health, Marc Lipsitch meragukan status zero suspect corona di Indonesia.
Baca juga: Upaya Deteksi Virus Corona di Bandara Soekarno-Hatta Sesuai Standar WHO
Menurut dia, kemungkinan besar Indonesia sudah terkena dampak corona cukup besar mengingat jumlah kematian dan positif terinfeksi corona menembus angka 40 ribu orang.
"Indonesia melaporkan nol kasus, tapi mungkin sebenarnya sudah ada beberapa kasus yang tak terdeteksi," kata dia seperti dilansir VOA News.
Terkait itu, Awaluddin mengatakan Angkasa Pura II bersama komunitas Bandara Soekarno-Hatta termasuk Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Soekarno-Hatta sudah melakukan upaya sesuai dengan standar operasional prosedur yang diminta WHO.
"Semoga dengan (upaya) ini wabah virus ini bisa terdeteksi dengan cepat," kata dia.
Ada 11 upaya yang dilakukan Angkasa Pura II untuk antisipasi dan mendeteksi dini penyebaran virus yang masuk ke Bandara Soekarno-Hatta.
Baca juga: Menko PMK Pastikan Pemerintah Mampu Deteksi Masuknya Virus Corona
Di antaranya mengaktifkan thermal scanner, melengkapi petugas dengan thermo gun, melakukan surveillance syndrome personel, menyediakan lebih banyak hand sanitizer, membagikan masker secara berkala, melakukan simulasi penanganan penumpang hingga membentuk komite nasional fasilitasi udara.
Upaya lainnya yakni mengaktifkan posko crisis center, menetapkan prosedur penanganan pesawat terjangkit, menghentikan penerbangan dari dan ke China dan memastikan penumpang kedatangan internasional mengisi health alert card.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.