Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Camat Akui Sejumlah Masalah di Rumah Pompa Bulak Cabe yang Jadi Penyebab Banjir

Kompas.com - 11/02/2020, 20:37 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Camat Cilincing Mohammad Andri mengakui ada sejumlah masalah di Rumah Pompa Bulak Cabe yang baru selesai dibangun hingga mengakibatkan permukiman warga terendam banjir.

Masalah pertama yaitu tertutupnya saluran pembuangan air dari permukiman warga akibat sheetpile yang ada di rumah pompa tersebut.

"Menuju rumah pompa itu kan kita buatkan sheetpile. Sheetpile ini otomatis menutup beberapa saluran yang dari warga menuju ke kali Cakung Drain," kata Andri di kantornya, Selasa (11/2/2020).

Baca juga: Ada Rumah Pompa untuk Antisipasi Banjir, Permukiman Warga Bulak Cabe, Cilincing Justru Sering Kebanjiran

Masalah kedua yaitu sampah-sampah yang terbawa di Kali Cakung Lama sehingga menyumbat aliran air yang hendak dialirkan pompa.

Namun, Andri menyatakan rumah pompa itu memang diperlukan untuk mempercepat aliran air dari Kali Cakung Lama menuju Kali Cakung Drain.

"Karena kita tidak bisa mengandalkan gravitasi terus menerus. Kita juga dekat laut, ada laut pasang. Jadi dibuatlah pompa di lokasi tersebut," ujar Andri.

Menurut Andri, pemerintah sedang berupaya menyediakan solusi terkait masalah-masalah yang menyebabkan banjir di kawasan tersebut.

Sebelumnya, warga RW 005 dan RW 006 Bulak Cabe, Cilincing Jakarta Utara mengeluhkan keberadaan rumah pompa baru yang ada di lingkungan mereka tersebut.

Pasalnya, sejak rumah pompa itu berdiri, rumah-rumah mereka justru terendam banjir saat hujan.

Baca juga: 12 Pompa Mobile Dikerahkan Tangani Banjir di Jalan Krapu

Padahal sebelum adanya rumah pompa, kediaman mereka hanya mengalami banjir rob yang langsung surut dalam waktu sekitar dua sampai tiga jam.

Akan tetapi setelah adanya rumah pompa, permukiman itu sudah enam kali terendam banjir karena hujan dan baru kering setelah seharian penuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com