Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantah Isu 3.000 TKA China di Meikarta, Imigrasi: Hanya Ada 947 WN China di Kabupaten Bekasi

Kompas.com - 12/02/2020, 15:28 WIB
Sandro Gatra

Editor

Sumber Antara

BEKASI, KOMPAS.com - Kepala Kantor Imigrasi Bekasi, Jawa Barat, Petrus Teguh mengatakan, pihaknya mencatat secara keseluruhan hanya ada 947 warga negara asing (WNA) asal China yang tinggal di Kabupaten Bekasi.

Mereka terdiri atas pelajar, lansia, dan pekerja.

Hal itu disampaikan Teguh membantah isu adanya 3.000 tenaga kerja asing dalam proyek di Meikarta, Bekasi.

Teguh mengaku tidak mengetahui perihal munculnya angka 3.000 TKA asal China yang bekerja di proyek Meikarta Kabupaten Bekasi ini.

"Kami tidak tahu. Di data kami bukan seperti itu. Kami tidak tahu data itu dari mana," katanya di Bekasi, Rabu (12/2/2020), seperti dikutip Antara.

Baca juga: Gara-gara Virus Corona, Menu Olahan Ular dan Biawak Dihapus dari Grabfood

Dia menjelaskan, ada 6.600 WNA yang tersebar di wilayah Bekasi Raya, yakni Kota dan Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, dengan sejumlah keperluan, seperti bekerja, sekolah, ataupun keluarga pekerja.

"Sejauh ini tidak ditemukan WNA yang terjangkit virus (Corona)," katanya.

Anggota DPRD Kabupaten Bekasi asal PKS Budiyanto sebelumnya mengakui dirinya yang mengeluarkan data perkiraan 3.000 TKA China di Meikarta.

Ia mengambil sampel apabila di tiap menara ada 200 TKA China, maka dengan total 15 menara di Meikarta berarti ada 3.000 TKA China.

"Data itu memang saya yang mengeluarkan. Saya analisa satu gedung 200 (TKA China). Selama ini secara kasat mata kebanyakan orang TKA China yang terlihat di lapangan," ungkapnya.

Baca juga: Ribuan Pekerja Asing Illegal di Meikarta, Hoaks atau Fakta

Direktur Komunikasi Meikarta Danang Kemayan Jati mengatakan, jumlah tenaga kerja asing yang bekerja di Meikarta berjumlah 86 orang. Sementara pekerja lokalnya berjumlah 5.000 orang.

"Status pekerja WNA yang dipekerjakan di Meikarta minimal supervisor atau key spesialist," katanya.

Danang menjelaskan seluruh tenaga kerja asing yang dipekerjakan di proyek Meikarta direkrut oleh jasa kontraktor bernama China Contractor.

Ia juga menegaskan seluruh tenaga asing tersebut sudah memiliki izin resmi sesuai dengan undang-undang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDIP Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDIP Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com