Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKL Tanah Abang Akan Layangkan Petisi kepada Anies Terkait Rencana Pembongkaran Lapak Mereka

Kompas.com - 12/02/2020, 15:49 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Para pedagang kaki lima (PKL) yang ada di lokasi sementara (loksem) JP 15, Tanah Abang, Jakarta Pusat, akan melayangkan petisi ke Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Kamis (13/2/2020).

Lanjar selaku koordinator dari PKL di JP 15 mengatakan, petisi itu akan dilayangkan terkait rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membongkar tempat usaha mereka saat ini.

"Kami mau adakan petisi ke Gubernur. Karena kita kan enggak berdampak proyek (pembangunan kawasan integrasi transportasi umum), tapi kenapa dipindah semua," kata Lanjar kepada wartawan, Rabu (12/2/2020).

Ia menjelaskan, jika melihat rencana pembangunan kawasan integrasi tersebut, hanya dua sampai empat kios yang terdampak pembangunan.

Baca juga: PKL Tanah Abang Tolak Pindah, Wakil Wali Kota: Kalau Pemerintah Mau Pakai, Harus Berangkat

Seharusnya, kata Lanjar, hanya kios-kios yang terdampak itu yang dibongkar oleh Pemerintah.

Selain itu, kurangnya sosialisasi terhadap rencana pembongkaran dan pemindahan loksem tersebut juga merupakan salah satu alasan penolakan para pedagang.

Padahal, sebanyak 31 PKL yang ada di loksem tersebut merupakan PKL resmi binaan Pemprov DKI Jakarta.

"Saya sudah di sini dari tahun 1986, loksem itu mulai resmi tahun 2014, saat itu sudah autodebet. Tapi sebelumnya, tahun '90-an sudah pakai karcis," ujar Lanjar.

Lanjar mengatakan, lima orang pedagang JP 15 dan 10 orang perwakilan dari paguyuban PKL Jakarta Pusat akan mendatangi Balaikota besok demi menyerahkan petisi itu.

Baca juga: Akan Direlokasi dari Loksem, PKL Tanah Abang: Label Binaan Kami Enggak Ada Artinya

"Harapannya supaya ditinjau kembali oleh Gubernur, pejabat yang memangku kepentingan yang menentukan nasib kita," tutur Lanjar.

Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta akan membongkar penampungan PKL di loksem JP 15, Jalan Taman Jatibaru, Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada akhir Februari 2020.

Lahan bekas loksem itu akan menjadi kawasan untuk mengintegrasikan transportasi umum di kawasan Stasiun Tanah Abang, yakni bus transjakarta, angkutan perkotaan (angkot) Jak Lingko, dan kereta rel listrik (KRL).

Lokasi itu juga akan menjadi tempat para pengemudi ojek online menunggu penumpang.

"(Loksem) JP 15 itu akan kami hapus (bongkar) akhir Februari, kami sudah sosialisasi (kepada pedagang)," ujar Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com