JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Justin Adrian mengatakan konsep naturalisasi memang tidak cocok diterapkan untuk pengendalian banjir.
Ia membandingkan dengan konsep naturalisasi di luar negeri yang digunakan hanya untuk meningkatkan harga properti atau komersial properti.
Namun tidak efektif untuk menanggulangi banjir yang terjadi di kota.
Baca juga: Naturalisasi di Jakarta dan Pemanfaatan Tepi Sungai yang Bernilai Estetis
"Kalau di luar negeri ya naturalisasi dilakukan untuk meningkatkan komersial properti karena riverside properti di bagian dunia manapun jadi properti mahal," ujar Justin seusai meninjau lokasi naturalisasi Kanal Banjir Barat (KBB) di segmen Shangrilla-Karet, Rabu (12/2/2020).
"Tapi untuk mengendalian banjir tetap pakai normalisasi. Kayak Klang River (Malaysia) kan juga untuk komersial properti," lanjutnya.
Justin menilai jika konsep naturalisasi di zaman Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tidak jelas konsep hingga input dan outputnya.
Selama ini, kata Justin, tak pernah ada kajian yang diajukan ke DPRD DKI mengenai naturalisasi.
"Saya menghargai kalau pak gubernur punya konsep yang lain, tapi semestinya jelas input-outputnya, ada kajian ilmiahnya dan sebagainya," kata Justin.
"Tapi sekali lagi saya katakan, saya tidak yakin sampai akhir masa jabatan Pak Anies ada perubahan signifikan dalam rangka penanggulangan banjir," lanjit dia.
Diketahui, Pemprov DKI Jakarta akan melakukan naturalisasi sungai di tiga lokasi pada tahun 2020.
Tiga sungai yang akan dinaturalisasi, yakni KBB segmen Shangrilla-Karet, Kanal Banjir Barat segmen Sudirman-Manggarai, dan Kali Ciliwung Lama segmen Jalan Krapu.
Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Juaini Yusuf mengatakan, naturalisasi bertujuan untuk menata area sungai.
Baca juga: Menengok Naturalisasi Sungai di KBB Shangrilla-Karet
Sebab, segmen sungai yang dinaturalisasi itu sudah lebar.
"Kan kalinya sudah lebar tuh kali banjir kanal, jadi ya ditata jadi naturalisasi gitu, supaya kembali ke alam nanti ditata," ujar Juaini saat dihubungi, Jumat (31/1/2020).
Juaini berujar, naturalisasi di KBB merupakan lanjutan naturalisasi yang dilakukan tahun sebelumnya di depan Hotel Shangrilla, Jakarta Pusat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.