TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Belum selesai persoalan penyakit Chikungunya, warga Tangerang Selatan yang tersebar di tujuh kecamatan terjangkit penyakit demam berdarah.
Kepala Bidang (Kabid) Pengedalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Tangsel Tulus Muladiyono mengatakan, sekitar 60 orang suspect DBD. Dari jumlah itu, sebanyak 15 di antaranya telah diketahui positif terjangkit penyakit yang disebabkan nyamuk aedes aegypti.
"Penyakit demam berdarah untuk yang sekarang ini yang positif ada 15 tapi yang suspect itu ada 60 orang," kata Tulus saat ditemui di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan, Jumat (14/2/2020).
Baca juga: Sudah 50 Tahun, Mengapa DBD di Indonesia Sulit Diatasi?
Menurut Tulus data itu tercatat sejak awal tahun 2020 berdasarkan data Puskesmas.
"Hampir semua kecamatan (terkena penyakit DBD). Tapi peningkatan tidak terlalu banyak. Kami laporan per minggu. Sampai minggu ke tujuh ini baru terdata seperti itu baik dari Puskes maupun ke Rumah Sakit," kata Tulus.
Menurut dia, untuk sisa 45 orang lagi masih menunggu hasil tes darah dari laboratorium.
Mengingat penyakit tersebut terbilang lebih berbahaya dari virus Chikungunya yang mewabah di wilayah Tangerang Selatan.
"Makannya untuk yang 60 itu perlu ada pemeriksaan labolatorium. Malahan chikungunya tidak berbahaya yang baha itu dbd, apalagi jika terkena orang yang gula (diabetes)," tutup dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.