Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPAI Sarankan Guru SMAN 12 Bekasi yang Pukul Murid Tak Lagi Mengajar

Kompas.com - 14/02/2020, 18:30 WIB
Cynthia Lova,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyarankan I, guru yang pukul sejumlah murid di SMAN 12 Bekasi tidak lagi jadi pengajar.

Hal itu dinilai untuk kebaikan murid.

"Jadi memang kami perlu bertemu dengan Pemprov Jabar untuk penyelesaian ini. Salah satunya adalah untuk kebaikan anak. Andaikan proses hukum berjalan, kami hormati, kepolisian silahkan. Tapi kalau kemudian ada sanksi secara administrasi karena dia ASN, maka sebaiknya dia tidak ditempatkan lagi di sekolah berhubungan dengan anak," ujar Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Retno Listyarti saat ditemui di SMAN 12, Kranji, Bekasi, Jumat (14/2/2020).

Retno khawatir, jika masih diizinkan mengajar, I nantinya akan melakukan kasus yang sama. Sebab, I dikenal temperamental kepada murid-muridnya.

Baca juga: Sejumlah Murid SMAN 12 Bekasi Demo Bela Gurunya yang Pukul Siswa Terlambat

"Karena ini bukan pertama kali, namun sering yang bersangkutan melakukan kekerasan kepada anak untuk pendisiplinan," kata dia.

"Kami sarankan juga coba dilihat secara psikologi, mungkin ada problem-problem, ya itu harus disembuhkan. Kalau tidak, kan dia kerjanya berhadapan dengan anak, bisa kapan pun melakukan kekerasan," tambah dia.

Guru SMA Negeri 12 Bekasi berinisial I memukul muridnya di tengah lapangan pada Selasa lalu.

Kejadian direkam salah satu siswa lalu diunggah oleh mantan siswa ke akun Facebook.

Dalam video tersebut tampak sang guru memukul pundak dan kepala dua anak muridnya beberapa kali.

Baca juga: Murid SMAN 12 Bekasi Buat Petisi Minta Guru yang Pukul Murid Tetap Mengajar

Pemukulan itu juga disaksikan murid-murid lainnya. Di lapangan itu tampak barisan siswi yang tengah berdiri, sementara barisan siswa tengah jongkok.

I memang dikenal temperamental tetapi sangat disiplin. Selama ini, I diberi tugas menjadi wakil kepala sekolah menagani bidang kesiswaan.

Namun, belakangan jabatan itu dicopot lantaran kasus menimpanya.

I sebelumnya memukul sejumlah muridnya di tengah lapangan pada Selasa lalu. Kejadian itu direkam salah satu siswa, lalu diunggah oleh mantan siswa ke akun Facebook.

Dalam video tersebut, tampak sang guru memukul pundak dan kepala dua anak muridnya beberapa kali.

Baca juga: Guru Pukul Siswa SMAN 12, Wakil Walkot Bekasi: Bukan Zamannya Lagi Kekerasan

Di lapangan itu tampak barisan siswi yang tengah berdiri, sedangkan barisan siswa tengah jongkok. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com