Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Merebaknya Virus Corona, Ini Upaya Dinkes DKI Jakarta

Kompas.com - 15/02/2020, 11:10 WIB
Cynthia Lova,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan DKI Jakarta melakukan sejumlah upaya pencegahan merebaknya virus corona yang sampai ke Ibu Kota.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi DKI Dwi Oktavia Handayani menyebutkan beberapa langkah upaya telah dilakukan. Misalnya, dengan melakukan pengamatan pada 52 orang yang berisiko di DKI Jakarta.

"Namun untungnya, sejauh ini semua dinyatakan sehat dan tidak ada yang terkontaminasi virus coroan," ujar Dwi melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (16/2/2020).

Selain itu, Dinkes DKI juga terus menyosialisasikan waspada virus vorona kepada rumah sakit, puskesmas, dan klinik.

Baca juga: WNI dari Natuna Diperkirakan Sampai Lanud Halim Paling Lama Pukul 16.00 WIB

Untuk menyosialisasikannya, Dinkes membentuk 50 tim penyuluh virus corona yang disebar di seluruh wilayah.

Tim itu memberikan penyuluhan kepada kelompok masyarakat di permukiman, perkantoran, dan tempat lainnya.

"Kami sudah melakukan penyuluhan langsung ke masyarakat sampai tanggal 12 Februari 2020," kata Dwi.

"Kami telah sosialisasi dan edukasi kewaspadaan virus corona ke 11.063 peserta di 303 lokasi yang terdiri atas 165 pemukiman (apartemen, rusun, perumahan, hotel), 69 fasilitas kesehatan, 33 fasilitas Pendidikan, 24 tempat hiburan, dan 12 perkantoran di DKI Jakarta," ucap dia.

Baca juga: Fakta Kepulangan WNI yang Dikarantina di Natuna, Cek Kesehatan Terakhir, Terbanyak dari Jawa Timur

Dwi mengatakan, Dinkes juga rutin menyebarkan informasi dan edukasi kepada masyarakat melalui berbagai media baik media cetak, media elektronik dan media sosial.

"Kami juga menyediakan layanan hotline 24 jam Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta di nomor 0813-8837-6955 untuk informasi dan pelaporan kasus virus corona," ucap Dwi.

Tidak lupa juga, Dinkes terus berkoordinasi dengan lintas instansi, swasta, organisasi profesi, PKK dan unsur masyarakat lainnya untuk melakukan sosialisasi kewaspadaan virus corona.

Dengan adanya upaya itu, ia berharap masyarakat DKI Jakarta seluruhnya tetap sehat dan bebas dari paparan virus corona.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com