JAKARTA, KOMPAS.com - Belakangan ini masyarakat di berbagai penjuru negara, tak terkecuali Indonesia, dikhawatirkan dengan penyebaran virus Corona.
Merebaknya Virus corona ditengarai berawal dari Wuhan, China, sejak akhir tahun 2019 lalu.
Di China, sudah ditemukan puluhan ribu kasus penderita virus corona. Terbaru, sebanyak 1.523 orang di dunia meninggal akibat virus tersebut.
Baca juga: Update Virus Corona 15 Februari 2020: 1.523 Kematian, 66.894 Orang Terinfeksi
Virus serupa telah ditemukan di negara lain, seperti Jepang, Korea Selatan, dan Thailand. Berbagai negara di dunia tengah mengantisipasi dengan berbagai cara penyebaran virus ini.
Salah satu upaya antisipasi yang mudah dilakukan masyarakat dengan penggunaan masker.
Namun, sayangnya, di beberapa negara termasuk Indonesia terjadi kelangkaan masker karena tingginya kebutuhan.
Tingginya permintaan masker dan keterbatasan stok membuat harganya melambung tinggi berkali-kali lipat.
Khususnya masker N95 yang disebut lebih ampuh memproteksi diri dari virus.
Di Indonesia, persediaan masker di Pasar Pramuka, Matraman, Jakarta Timur, langka sehingga harganya juga sangat tinggi.
Aya, salah satu penjual alat-alat medis mengatakan, masker jenis N95 sudah sulit disuplai dari pabriknya.
Meski stok masker tersebut tersedia, harga melonjak hingga dua kali lipat.
"Biasanya standarnya sih Rp 225.000 per box, nah terakhir kemarin itu harganya sudah Rp 500.000 per box isinya 20," kata Aya di lokasi, Rabu (29/1/2020).
Selain masker jenis N95, masker jenis bedah juga sudah mulai langka. Hal itu karena pembeli yang kehabisan masker jenis N95 beralih membeli masker bedah tersebut.
Baca juga: Harga Masker N95 di Pasar Pramuka Capai Rp 2 Juta per Boks
"Masker biasa juga sudah stok terakhir, kemarin orang karena masker N95 habis jadinya beli masker biasa. Kemarin orang beli kartonan, sekarang mah paling per box saja sisaan," ujar Aya.
Meski sudah mulai langka, masker bedah masih dijual dengan harga normal, yakni kisaran Rp 15.000--20.000 per box.