Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Yusuf Bertahan Saat Terisolasi Dua Pekan di Wuhan China

Kompas.com - 15/02/2020, 23:15 WIB
Sandro Gatra

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Negara Indonesia (WNI), Yusuf Azhar (21), berkisah tentang kehidupannya selama dua pekan terisolasi di Wuhan, China, akibat wabah virus Corona.

"Waktu Wuhan 'lockdown' (terisolasi), kami sebenarnya was-was. Meski jasmani sehat, tapi rohani kami ingin segera balik ke Tanah Air," katanya usai tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu (15/2/2020), seperti dikutip Antara,

Mahasiswa semester 1 jurusan Sastra Mandarin di Wuhan University itu sempat terisolasi di asrama (dormitory) di Kota Wuhan selama dua pekan sejak pertengahan Januari 2020.

Baca juga: Mahasiswa Asal Bogor Ini Ingin Kembali ke Wuhan Setelah Aman

Otoritas setempat membatasi interaksi penghuni asrama dengan warga Wuhan.

"Yang tidak boleh, kami keluar sangat jauh dari 'dormitory', kecuali untuk beli makanan dan keperluan sehari-hari, itu pun maksimal jaraknya 500 meter," katanya.

Warga Parung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, itu juga mengalami krisis makanan selama berada di asrama.

"Kalau makanan kita menjauhi makan di restoran, kami lebih disarankan untuk membeli bahan mentah dan memasak sendiri. Walaupun saat itu sedang krisis makanan," katanya.

Putra kedua dari pasangan Cik Anang dan Aprilya itu diwajibkan mengenakan masker jenis N95 selama 24 jam yang difasilitasi oleh pemerintah Wuhan.

"Enggak betah juga karena setiap hari, kami selalu harus mengenakan masker. Setiap mandi ganti dan selama di Wuhan kami selalu dibekali masker satu boks," katanya.

Baca juga: Harga Masker Tinggi, Menkes: Salahmu Sendiri Kok Beli

Yusuf menyampaikan terima kasih kepada pemerintah Wuhan dan Indonesia yang telah optimal dalam memberikan perhatian terhadap antisipasi wabah Corona.

"Terima kasih juga buat pemerintah atas partisipasinya kepada siswa-siswi yang ada di Wuhan. Juga pemerintah Wuhan yang sudah sangat proaktif menangani wabah Corona ini," katanya.

Yusuf juga mengaku ingin kembali ke Wuhan jika keadaan di sana sudah pulih.

Untuk itu, dia berharap Pemerintah China dapat segera menanggulangi wabah Corona yang menjangkit Wuhan.

"Saya ingin berpesan. 'Chayo Chukuo, Chayo' Wuhan (Semangat China, semangat Wuhan)," kata Yusuf dengan semangat.

Apriliya datang menjemput Yusuf bersama suaminya Muhammad Cik Anang dan sang kakak Muhammad Cik Dan.

Baca juga: WNI yang Pulang dari Observasi di Natuna Dapat Uang Saku dari Pemerintah

Halaman:
Baca tentang
Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Megapolitan
Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Megapolitan
Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Megapolitan
Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Megapolitan
Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Megapolitan
Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Megapolitan
Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Megapolitan
Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Megapolitan
Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Megapolitan
Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Megapolitan
Pendapatan Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Pendapatan Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Megapolitan
Soal Penambahan Lift dan Eskalator di Stasiun Cakung, KCI Koordinasi dengan Kemenhub

Soal Penambahan Lift dan Eskalator di Stasiun Cakung, KCI Koordinasi dengan Kemenhub

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com