Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imigrasi Catat Ada 7.588 WNA yang Tinggal di Bekasi, Didomimasi Warga Jepang

Kompas.com - 17/02/2020, 12:55 WIB
Cynthia Lova,
Jessi Carina

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com- Kantor Imigrasi Kelas II Bekasi telah mengeluarkan izin kepada 7.588 Warga Negara Asing (WNA) yang tinggal di wilayah Bekasi, sepanjang tahun 2019 lalu.

Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Bekasi, Petrus Teguh mengatakan, surat izin yang dikeluarkan di antaranya, izin tinggal kunjungan, izin tinggal terbatas dan izin tinggal tetap.

Sesuai data, WNA asal Jepang mendominasi jumlah tersebut.

Teguh mengatakan, dari jumlah tersebut, tercatat didominasi oleh beberapa WNA dari negara Jepang, Korea, China,India dan Taiwan.

Baca juga: SDN Kayuringin 3 Bekasi Dibobol, Infocus hingga Laptop Raib

Menurutnya, jumlah dari lima WNA yang tinggal di Bekasi itu terbanyak berasal dari negara Jepang sebanyak 2.205 orang, Korea ada 1.728 orang, China ada 1.053 orang , India sebanyak 293 orang, dan Taiwan sebanyak 232 orang.

"Untuk izin tinggalnya berbeda-beda di antaranya, izin tinggal kunjungan, izin tinggal terbatas, dan ada juga izin tinggal tetap. Selain WNA dari lima negara itu, masih ada juga WNA dari negara lain hanya saja, jumlahnya sedikit," ujar Teguh saat dihubungi, Senin (17/2/2020).

Ia mengatakan, maksud dan tujuan sejumlah WNA tersebut tinggal di kawasan Bekasi rata-rata ada yang sekolah, bekerja, dan ada yang ikut keluarga tinggal Bekasi.

Baca juga: Dua Mahasiswi Bekasi Tiba di Rumah Usai Dikarantina, Dinkes: Masyarakat Tidak Perlu Khawatir

Namun, diakuinya kebanyakan WNA izin bekerja di perusahaan yang ada di wilayah tersebut.

Untuk mencegah adanya WNA illegal yang masuk ke kawasan Bekasi, pihak imgrasi gencar lakukan operasi rutin untuk mengawasi dan menindak keberadaan orang asing di kawasan tersebut.

"Operasi ini rutin kita lakukan setiap bulan sekali, kita cari WNA yang tidak ada izinnya atau overstay. Kebanyakan mereka (WNA) ini yang overstay sehingga kita deportasi," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com