JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menjelaskan cara promosi praktik aborsi ilegal di Klinik Paseban, Jakarta Pusat.
Menurut Yusri, dokter A alias MM, yang membuka praktik aborsi, memilili kaki tangan 50 bidan dan 100 calo untuk mempromosikan Klinik Paseban melalui website dan media sosial.
Yusri mengungkapkan, para bidan menjanjikan praktik aborsi oleh dokter profesional menggunakan nama klinik tempat mereka praktik.
"Contoh (bidan) RM, dia menamakan kliniknya di website itu klinik Amora, dengan alamat di Jalan Raden Saleh. Kemudian, dia mempromosikan bahwa klinik dia bisa melakukan aborsi dengan dokter yang spesialis, memiliki tempat bagus, steril, dan harga terjangkau," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (17/2/2020).
Baca juga: Tersangka Aborsi Ilegal di Paseban Hilangkan Jejak dengan Cara Keji
Pasien yang berminat melakukan aborsi, kemudian berhubungan melalui pesan singkat WhatsApp dengan para bidan.
Lalu, pasien yang setuju untuk melakukan aborsi akan diantarkan menuju Klinik Paseban.
"Mereka bertemu di tempat alamat yang ditujukan bidan, dari sana kemudian diantar ke klinik Paseban," ujar Yusri.
Baca juga: Polisi Buru Dokter dan Puluhan Bidan yang Terlibat Praktik Aborsi Ilegal di Paseban
Sebelumnya diberitakan, Polda Metro Jaya mengungkap klinik aborsi ilegal di daerah Paseban, Jakarta Pusat pada 11 Februari 2020. Sebanyak tiga tersangka pertama ditangkap, yakni MM alias Dokter A, RM, dan SI.
Saat ini, polisi telah mengamankan tiga bidan. Ketiganya juga sudah berstatus tersangka atas kasus praktik aborsi ilegal.
Adapun, polisi masih memburu keberadaan seorang dokter aborsi berinisial S dan 47 bidan yang turut mempromosikan praktik aborsi di Klinik Paseban.
Klinik aborsi ilegal di daerah Paseban, Jakarta Pusat meraup keuntungan hingga Rp 5,5 miliar selama beroperasi selama 21 bulan. Tercatat 1632 pasien telah mendatangi klinik aborsi ilegal itu dengan rincian 903 pasien telah menggugurkan janinnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.