BEKASI, KOMPAS.com - Seekor kucing di Bojong Megah, Rawa Lumbu, Bekasi dianiaya oleh seorang laki-laki berinisial RH beberapa waktu lalu.
Kejadian pemukulan itu kemudian direkam dan videonya diunggah ke Facebook dengan nama akun @ichanisaidina.
Video pemukulan itu kemudian viral di media sosial.
Dalam video itu tampak seorang laki-laki memukul kucing di teras rumah dengan gagang sapu.
Baca juga: Usut Kasus Penyiksaan Hewan, Polres Jakpus Diberi Dua Ekor Anjing Herder
Setelah dipukul, kucing itu seketika terkapar hingga mati.
Melihat kucing itu terkapar, laki-laki yang memukul pun langsung meninggalkan kucing itu dengan santai.
Pemukulan terhadap kucing itu rupanya menjadi perhatian komunitas pecinta kucing. Salah satunya, Ketua dan Pendiri Animal Defenders Indonesia Doni Herdaru Tona.
Doni mengatakan, pihaknya telah datang ke lokasi kucing itu dianiaya.
Saat dimintai keterangan warga sekitar, diketahui terduga pelaku ini memang sering menganiaya kucing.
"Menurut pengakuan warga sekitar, sudah sering kejadian kucing diracun dan diduga pelaku yang meracuni, tapi belum cukup bukti," ucap Doni saat dikonfirmasi, Selasa (18/2/2020).
Baca juga: Peringatan Kementan, Penyebar Video Penyiksaan Hewan Terancam Pidana
Doni mengatakan, pemilik kucing yang dianiaya ini takut untuk melaporkan kejadian itu.
Sebab terduga pelaku ditakuti oleh warga sekitar. Meski dimikian, Animal Defender akan melaporkan kasus ini ke polisi.
"Iya hari ini kami laporkan ke polisi untuk melengkapi data-datanya yang diminta kemarin," kata dia.
Ia berharap dengan adanya laporan ini polisi bisa menindaklanjutinya.
"Apa yang kami dapatkan kemarin polisi mendukung sekali penegakan hukum dalam hal ini. Semoga dilancarkan dan menjadi efek jera," tutur dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.