Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bersihkan Radiasi, Tim Keruk Tanah di Batan Indah hingga Satu meter

Kompas.com - 18/02/2020, 15:27 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Proses pembersihan pada tanah yang terpapar radiasi nuklir jenis caesium 137 di lahan kosong kawasan Perumahan Batan Indah, Kademangan, Setu, Tangerang Selatan, terus dilakukan.

Dari dekontaminasi yang telah dilakukan selama hari ke enam, tim dari Badan Tenaga Nuklir (Batan) telah mengeruk kedalaman tanah yang terkonaminasi hingga 80 sentimeter.

Kepala Biro Hukum, Humas dan Kerjasama Batan Heru Umbara mengatakan, diperkirakan pengerukan pada tanah tersebut akan dilakukan hingga kedalaman sekitar satu meter.

Baca juga: Bapeten: Paparan Radiasi Radioaktif di Batan Indah Menurun, Air Tanah Bebas dari Kontaminasi

Hal itu guna memastikan tidak adanya tanah yang masih terkontaminasi.

"Sekarang sudah (kedalaman) 80 sentimeter. Mungkin akan meneruskan sampai benar-benar satu meter. Tadi saya sudah berkoordinasi dengan tim supaya betul-betul bersih lagi," kata Heru saat ditemui di lokasi, Selasa (18/2/2020).

Hasil dekontaminasi selama enam hari telah dibawa ke Pusat Teknologi Limbah Radioaktif (PTLR) Batan untuk dilakukan penelitian.

Menurut Heru, nantinya tim dari Batan kembali melakukan pemetaan pada titik radiasi radioaktif di lahan tersebut.

"Sehabis itu kita lakukan mapping berikutnya untuk menentukan langkah selanjutnya. Jika pengukuran dapat menunjukan nilai yang kita harapkan, kita akan hentikan, tapi kalau masih melakukan penelitian dan masih ada kita akan lakukan (pengerukan) lagi," ucapnya.

Baca juga: Alasan Polri Turunkan Gegana Selidiki Limbah Radioaktif di Tangsel

Bapeten sebelumnya telah memastikan tidak adanya kontaminasi terhadap air di perumahan tersebut. Dengan demikian, warga tidak perlu khawatir menggunakan air tanah.

Temuan radiasi nuklir itu bermula pada akhir Januari lalu saat Bapeten mencoba alat pendeteksi radiasi yang baru dibeli.

Uji coba meliputi wilayah Pamulang, Perumahan Dinas Puspiptek, Daerah Muncul dan Kampus ITI, Perumahan Batan Indah, dan Stasiun KA Serpong, pada 30 dan 31 Januari 2020.

Saat alat itu di bawa ke kompleks Perumahan Batan Indah, muncul indikasi adanya radiasi di lokasi itu.

Di kawasan Serpong memang ada reaktor nuklir skala kecil. Anehnya, di sekitar reaktor itu tidak ada indikasi radiasi.

Baca juga: Limbah Radioaktif Ditemukan di Kawasan Perumahan, Bapeten Kecolongan?

Indikasi radiasi justru muncul di perumahan warga yang letaknya tiga kilometer dari rekator.

Bapenten akhirnya menemuka benda-benda yang pernah berhubungan dengan produk nulir terkubur di sebuah tanah kosong di sela-sela rumah penduduk di Perumahan Batan Indah itu.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Megapolitan
Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Megapolitan
Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh 'Pelanggannya' karena Sakit Hati

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh "Pelanggannya" karena Sakit Hati

Megapolitan
12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

Megapolitan
Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba

Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Megapolitan
Warga Serpong Curhat soal Air PDAM Sering Tak Mengalir ke Perumahan

Warga Serpong Curhat soal Air PDAM Sering Tak Mengalir ke Perumahan

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Jadi Tersangka

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Jadi Tersangka

Megapolitan
Pipa PDAM Bocor, Warga Serpong Tak Dapat Air Bersih Berjam-jam

Pipa PDAM Bocor, Warga Serpong Tak Dapat Air Bersih Berjam-jam

Megapolitan
Antar Mobil Teman, Anggota Polres Jaktim Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi

Antar Mobil Teman, Anggota Polres Jaktim Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil di Kelapa Gading Bukan Dibunuh Kekasih, tapi Tewas Saat Berupaya Menggugurkan Janinnya

Wanita Hamil di Kelapa Gading Bukan Dibunuh Kekasih, tapi Tewas Saat Berupaya Menggugurkan Janinnya

Megapolitan
Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com