Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelipis Kanan Warga Tangsel Ini Sobek akibat KRL Dilempari Batu

Kompas.com - 19/02/2020, 16:24 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN,KOMPAS.com - Warga Pamulang, Tangerang Selatan, Tasrudin Muzakir menjadi salah satu dari tiga korban pelemparan batu saat menumpang kereta rel listrik jurusan (KRL) jurusan Parung Panjang, Selasa (18/2/2020) malam.

Akibat kejadian tersebut, pelipis bagian kanannya mengalami luka sobek.

"Luka pada bagian pelipis kanan sobek. Saat itu langsung ditangani ada lima jahitan," kata Tasrudin saat ditemui di salah satu rumah sakit kawasan Bintaro, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Rabu (18/2/2020).

Baca juga: Tiga Penumpang KRL Jadi Korban Pelemparan Batu

Kejadian pelemparan batu terjadi ketika Tasrudin hendak pulang melalui stasiun Tanah Abang menuju Stasiun Sudimara dengan tujuan akhir Parung Panjang, Kabupaten Bogor.

Kata Tasrudin, saat KRL berada di perlintasan antara Stasiun Kebayoran–Stasiun Palmerah, tiba-tiba kaca kereta pecah sebelum akhirnya terlihat sebuah batu yang menggelinding.

"Saya kan duduk di paling belakang, dekat dengan sambungan gerbong. Yang pecah itu bukan kaca yang dekat saya, justru yang di depan saya, langsung kena mata saya," katanya.

Kala itu Tasrudin tak merasakan sakit yang berlebih, hanya saja darah mengalir cukup banyak.

"Saya sebenarnya enggak sakit, cuma darah aja mengalir terus. Akhirnya saya dibawa ke klinik di stasiun Kebayoran Lama, di situ saya nunggu tim medis juga karena sudah pulang, akhirnya tim medis balik lagi dari Serpong," ucapnya.

Tasrudin mengaku, meski telah ditangani, namun luka yang dialami pada pelipis kanan membuat matanya terus iritasi.

Baca juga: MRT Jakarta Siapkan Integrasi Pembayaran dengan Transjakata dan KRL

"Saya khawatir ini mata saya. Namanya kenceng banget kenanya, ini jadi keluar air mata terus," ucapnya.

Sementara itu, Vice President Corporate Communications PT KCI Anne Purba mengaku akan melakukan penanganan terhadap para korban pelemparan batu, termasuk Tasrudin.

"Pasti kita akan tangani sampai (luka) korban sembuh," katanya.

Sebelumnya, Tiga orang penumpang kereta rel listrik (KRL) menjadi korban aksi pelemparan batu yang terjadi di di lintas antara Stasiun Kebayoran – Stasiun Palmerah pada Selasa (19/2/2020) malam.

Aksi pelemparan batu yang dilakukan oleh orang yang belum diketahui identitasnya terjadi pada KRL di dua rangkaian berbeda.

Pelemparan pertama terjadi pada KRL KA 2108 tujuan Stasiun Parung Panjang pada pukul 22.50 WIB.

Sedangkan aksi yang sama juga terjadi pada KRL KA 2111 tujuan Stasiun Tanah Abang pukul 22.54 WIB.

Setelah menangani para korban petugas PT KCI langsung melakukan penyisiran di lokasi yang diduga menjadi titik orang tersebut melakukan pelemparan batu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com