Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Bekasi Akan Evaluasi Kebijakan Pembangunan Hunian Cluster

Kompas.com - 20/02/2020, 14:54 WIB
Cynthia Lova,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bekasi akan mengevaluasi kebijakan pembatasan pembangunan hunian cluster di Bekasi.

Hal itu mengingat semakin banyaknya permintaan pembangunan hunian cluster yang ada di Kota Bekasi ini.

"Masih banyak proses permintaan pembangunan yang cluster, mungkin ini akan jadi evaluasi ke depannya," ujar Kabid Perencanaan Dinas Tata Ruang Kota Bekasi, Dewi Astianti saat ditemui di Pemerintah Kota Depok, Kamis (20/2/2020).

Dewi mengungkapkan, pembangunan hunian cluster itu sebenarnya justru membebani kawasan sekitarnya.

Baca juga: Turap Ambrol, Pengembang Azzura Cluster Depok Janjikan Pemasangan Sheetpile

Sebab cluster biasanya hanya membangun saluran sesuai dengan jumlah hunian. Bahkan perumahan cluster itu tidak memikirkan saluran yang ada di sekitarnya.

"Dia (cluster) tidak akan memikirkan buat saluran besar karena dia hanya memikirkan jumlah clusternya dia. Nah kalau cluster itu banyak bagaimana tidak bebani yang lain," kata Dewi.

Meski demikian, pembangunan hunian cluster sebenarnya menguntungkan masyarakat. Khususnya mereka yang hendak mencari rumah layak untuk dihuni dengan harga murah.

Baca juga: Kali Cileungsi Siaga IV, Warga Bekasi Diminta Tetap Waspada

"Cluster kan bisa sering diincar masyarakat apalagi harganya murah dan layak dihuni. Kalau perumahan skala besar itu kan modal awal dibebankan ke pemilik, kalau di cluster kecil kan dia memikirkan per satu rumah jadi jatuhnya harga satu rumah yang dibayarkan," ucap dia.

Oleh karena itu, ke depannya Pemerintah Kota Bekasi akan evaluasi keuntungan adanya pembangunan hunian cluster di Bekasi.

"Kedepannya saya akan konsepkan lebih banyak kalau kita atur efeknya, keuntungan dan kerugiannya. Kalau tidak diatur bagaimana. Konsekuensinya kita harus tegas, kita lihat juga dari segi masyatakat sendiri udah sanggup diatur seperti itu tidak," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com