JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta masyarakat mengubah pola pikir tentang sampah.
Hal ini disampaikan Anies saat menghadiri peringatan hari peduli sampah nasional (HPSN), di Cempaka Putih Timur, Jakarta Pusat, Jumat (21/2/2020).
Menurut Anies, masyarakat kerap berpikir bahwa sampah tidak penting. Padahal justru sebaliknya.
Baca juga: Petugas UPK Badan Air Temukan Jenazah Saat Bersihkan Sampah di Waduk Pluit
"Sampah itu kita tempatkan seperti pemahaman kita tentang sampah, sampah itu tidak penting. Yang harus kita bangun di Jakarta adalah perubahan mindset. Dalam kegiatan kita ada yang diambil ada yang sisa namanya residu, residu bisa diolah," ucap Anies dalam sambutannya.
Anies mengungkapkan, di DKI Jakarta dalam satu hari masyarakat memproduksi 7.600 ton sampah.
Sampah tersebut rata-rata langsung dibuang masyarakat ke tempat sampah dan diangkut oleh petugas dari Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta
Padahal sebagian sampah bisa diolah oleh masyarakat baik di rumah maupun di lingkungan tempat tinggal.
"Kita di Jakarta lumayan aktif memproduksi residu per hari diangkut LH 7600 ton sisa. Sebagian sisa sebenarnya bisa digunakan kembali tapi kita mindsetnya yang sisa tidak bisa digunakan maka kita buang," jelasnya.
Baca juga: Jakpro Tentukan Tipping Fee Sampah di ITF Sunter, Rp 583 Ribu Per Ton
Ia pun meminta agar masyarakat mau mulai mengolah sampah yang masih bisa diolah.
"Maunya kita ambil pisang tapi kulitnya orang lain yang urus. Sekarang kita ubah kulitnya kita urus sama-sama. Kita yang gunakan produk kita yang urus sisanya," tutup Anies.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.