Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangunan SMKN 24 Jakarta Rusak Berat, Atap 8 Kelas Roboh

Kompas.com - 21/02/2020, 13:33 WIB
Dean Pahrevi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bangunan SMKN 24 Jakarta, Cipayung, Jakarta Timur, mengalami rusak berat.

Kepala SMKN 24 Jakarta Tri Eriyani mengatakan, terdapat delapan bangunan kelas yang rusak berat. Diduga bangunan itu rusak karena terdampak cuaca buruk pada Jumat (21/2/2020) pukul 02.45 WIB.

Baca juga: Disdik Kota Bekasi Inventarisir Sekolah Rusak Akibat Banjir

"Kejadian tadi pagi pukul 02.45 WIB petugas malam melaporkan ke kami ada atap kelas roboh, di atas ruang teori SJ. Kelas ada delapan yang kena, yang terdampak sembilan kelas," kata Tri di lokasi, Jumat.

Pantauan Kompas.com di lokasi, atap bangunan delapan kelas yang berada di lantai dua itu tampak roboh sehingga kini sebagian besar tidak lagi beratap.

Bangunan delapan ruang kelas SMKN 24 Jakarta rusak berat, Jumat (21/2/2020).KOMPAS.COM/DEAN PAHREVI Bangunan delapan ruang kelas SMKN 24 Jakarta rusak berat, Jumat (21/2/2020).

Puing-puing genteng berjatuhan di halaman bangunan tersebut. Plafon atap samping kelas juga terlihat ambruk dan terlepas.

Tri menambahkan, pihaknya sudah melaporkan kejadian tersebut ke Suku Dinas Pendidikan Jakarta Timur. Bahkan Wali Kota Jakarta Timur M Anwar sudah meninjau langsung ke lokasi.

"Kerugian belum bisa dihitung secara rinci belum cek. Karena kondisi kalau rusak tidak semua, masih ada yang bisa dimanfaatkan," ujar Tri.

Akibat kejadian itu, delapan ruang kelas itu belum bisa digunakan untuk Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com