Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Riset Sebut Ciliwung Masuk Sungai Terkotor di Dunia, Ini Komentar Pemprov DKI

Kompas.com - 21/02/2020, 22:29 WIB
Nursita Sari,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Andono Warih mengatakan, kondisi Sungai Ciliwung lebih bersih dibandingkan sungai-sungai lainnya yang mengalir di Jakarta.

Andono menyampaikan itu menanggapi hasil riset Tim van Emmerik yang menyatakan Ciliwung berada dalam daftar sungai terkotor di dunia.

"Ciliwung itu dibanding (sungai) yang lain, sebetulnya kalau dari pemantauan kualitas, parameternya organik, anorganik, itu relatif masih lebih bagus di titik-titik yang kami pantau," ujar Andono di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (21/2/2020).

"Ciliwung masih relatif lebih bersih dibandingkan (sungai) yang lain di DKI," lanjut dia.

Baca juga: Dato Sri Tahir: Banjir Era Anies Lebih Cepat Surut Dibanding Gubernur Sebelumnya

Sungai Ciliwung sebenarnya berada di bawah wewenang Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Meskipun demikian, Andono menuturkan, UPK Badan Air Dinas Lingkungan Hidup DKI selama ini tetap rutin membersihkan berbagai jenis sampah di Ciliwung.

"Kami tidak membiarkan sampah-sampah mengambang di Kali Ciliwung dan kali mana pun yang ada di Jakarta," kata Andono.

Riset Tim van Emmerik

Hasil penelitian Tim van Emmerik pada 2018 mengindikasikan bahwa Sungai Ciliwung, yang membelah Jakarta, berada dalam daftar sungai terkotor di dunia.

Baca juga: Riset Buktikan, Sungai Ciliwung Termasuk Sungai Terkotor di Dunia

Penelitian yang melibatkan ilmuwan dari Indonesia dan Belanda serta bekerja sama dengan Waste4Change tersebut menemukan bahwa sampel yang diambil dari Sungai Ciliwung tercemar lebih parah ketimbang setidaknya 20 sungai di Eropa dan Asia Tenggara yang juga menjadi subyek penelitian.

Peneliti melakukan pengawasan terhadap makroplastik, atau plastik dengan ukuran lebih dari 5 milimeter, di lima lokasi di sepanjang Sungai Ciliwung pada Mei 2018.

Hasilnya, sebanyak 20.000 barang berbahan plastik mengalir ke Laut Jawa setiap jam.

Angka ini jauh lebih tinggi daripada Sungai Chao Phraya di Thailand sebanyak 5.000 barang per jam, Sungai Seine di Perancis sebanyak 700 per jam, dan Sungai Rhine di Belanda dengan 80 per jam.

Selain itu, studi tersebut menghitung berat total sampah plastik dari seluruh kali di Jakarta mencapai 2,1 juta kilogram.

Dari lima lokasi yang disurvei, peneliti lebih banyak menemukan kantong plastik dan bungkusan makanan plastik.

Penemuan lainnya adalah jumlah sampah plastik lebih tinggi saat lebih banyak air.

Artikel tentang hasil riset tersebut tayang di Kompas.com berkat kerja sama dengan The Conversation Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Diberi Uang Rp 300.000 untuk Gugurkan Kandungan oleh Kekasihnya

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Diberi Uang Rp 300.000 untuk Gugurkan Kandungan oleh Kekasihnya

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sudah Berpacaran dengan Kekasihnya Selama 3 Tahun

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sudah Berpacaran dengan Kekasihnya Selama 3 Tahun

Megapolitan
Sang Kekasih Bawa Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading ke Jakarta karena Malu

Sang Kekasih Bawa Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading ke Jakarta karena Malu

Megapolitan
Kasus Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading Belum Terungkap Jelas, Polisi: Minim Saksi

Kasus Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading Belum Terungkap Jelas, Polisi: Minim Saksi

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Waspadai Hujan di Pagi Hari

Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Waspadai Hujan di Pagi Hari

Megapolitan
Terbukti Konsumsi Ganja, Chandrika Chika Cs Terancam Empat Tahun Penjara

Terbukti Konsumsi Ganja, Chandrika Chika Cs Terancam Empat Tahun Penjara

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Konsumsi Narkoba Satu Tahun Lebih

Selebgram Chandrika Chika Konsumsi Narkoba Satu Tahun Lebih

Megapolitan
Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Megapolitan
Alasan Chandrika Chika Cs Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Alasan Chandrika Chika Cs Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com