JAKARTA, KOMPAS.com - Sandaga Uno menilai ada perpecahan pendapat soal rencana penyelenggaraan balapan Formula E di kawasan Monas, Jakarta Pusat.
Perpecahan pendapat terjadi antara pihak pro dan yang kontra pergelaran adu cepat mobil balap di kawasan Monas.
"Saya melihat memang ada dampak keterpecahan belahan di antara kita menanggapi sebuah niat menghadirkan formula ini," kata dia di Rumah Siap Kerja, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (22/1/2020).
Sandi menilai, perpecahan pendapat terjadi lantaran sosialisasi yang kurang dari penyelenggara.
Baca juga: Bakal Sirkuit Balap Formula E di Monas Masuk Tahap Pengaspalan
Sandi mencontohkan Jepang, yang beberapa waktu lalu dia kunjungi. Dalam kunjungannya, dia melihat ada pergelaran gokart yang dihelat di salah satu kota di sana.
"Bahwa mungkin woro-woronya mungkin sebagai bagian dari sosialisasinya itu bisa diselenggarakan di Jakarta, karena kan gokart listrik sangat cepat ya," kata dia.
"Mensosialisasikan sebuah perhelatan yang sangat besar dan buat Jakarta buat Indonesia juga menurut saya kalau dikerjakan dengan baik bisa di-support oleh semua elit," tutup dia.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merencanakan balap Formula E dihelat pada Juni tahun ini.
Baca juga: Kritik Formula E di Monas, Ikatan Arsitek: Mereka Enggak Peduli soal Kesakralan
Sirkuit mobil tersebut pun akan melewati halaman Monas dan kembali lagi ke Jalan Medan Merdeka.
Rencana awalnya sempat ditentang oleh pemerintah pusat dalam hal ini pihak Istana Negara lantaran Pemprov DKI Jakarta belum memiliki izin.
Belakangan, pemerintah pusat dan Pemprov akhirnya senada untuk menggelar perhelatan bertaraf internasional tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.