Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Lengkap Kisah Ibu Bawa Pulang Jenazah Bayinya dengan Taksi Online

Kompas.com - 27/02/2020, 05:30 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Postingan di Facebook viral belakangan ini, mengisahkan seorang ibu yang kehilangan bayinya setelah dipanggil Yang Kuasa pada Senin (17/2/2020) lalu.

Kisah tersebut tentu saja sarat nuansa duka, namun juga menampilkan sisi kemanusiaan.

Vebby Angelique Angkuw (39) dan suaminya harus menunggu lama kedatangan taksi online untuk membawa jenazah bayinya pulang dari RS Budi Asih, Jakarta Timur ke rumahnya di kawasan Cakung.

Setelah beberapa kali ditolak sopir, mereka akhirnya diperteBumukan dengan sopir taksi online bernama Weimpy Sulendra yang bersedia mengantarkan.

Kepada Kompas.com, Vebby menceritakan bagaimana peristiwa itu terjadi.

"Jadi bayi saya lahir prematur 8 bulan. Dia lahir tepat saat Tahun Baru 2020, pukul 02.00," ujar Vebby, Selasa (25/2/2020) malam.

Baca juga: Viral Kisah Suami Istri Bawa Pulang Jenazah Bayinya dengan Taksi Online Setelah Ditolak Berkali-kali

Kelahiran prematur bayi yang diberi nama Muhammad Raka itu karena Vebby punya riwayat darah tinggi saat melahirkan anak keempatnya.

Ketika memeriksakan diri ke rumah sakit, ia mendapati tekanan darahnya tembus di angka 180. Dokter menyarankannya segera operasi caesar.

Raka akhirnya lahir prematur, sedangkan Vebby mesti masuk ICU usai melahirkan.

Tak sampai sepekan Vebby dirawat, ia kemudian diperbolehkan pulang.

Namun, bayi Raka yang ketika lahir bobotnya belum tembus 2 kilogram mesti menjalani masa perawatan di RS Budi Asih selama 22 hari.

Tanggal 24 Januari 2020, Raka akhirnya diizinkan meninggalkan rumah sakit pulang, namun harus rutin diperiksa ke dokter.

Ketika mulai menjalani pemeriksaan rutin, bayi mungil itu kemudian didiagnosis punya kelainan ritme jantung pada 5 Februari 2020.

Setelah sempat dibawa ke poli jantung untuk diberi obat, Raka tetap bisa terlelap di rumah.

Pada 17 Februari 2020, bobot Raka turun 2 ons dari 2,3 kilogram, meskipun tampak sehat sebelum-sebelumnya.

"Selang satu jam itu bayi saya sudah mulai sesak napas, bibirnya mulai kelihatan pucat, matanya sudah ke atas. Saya buru-buru minta suami saya antar ke rumah sakit," ujar Vebby.

Baca juga: Doa Ibu untuk Sopir Taksi Online Mulia yang Bersedia Bawa Jenazah Bayinya...

Keduanya pun segera menuju ke RS Budi Asih, Jakarta Timur, untuk memeriksakan Raka yang terlihat kian lemah.

Tak berhenti rapalan doa meluncur dari mulut pasangan suami-istri itu.

Tiba di rumah sakit, Raka segera diperiksa. Sayang, ia tak mampu lebih dari 2 jam bertahan sejak sampai di sana.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com