Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diterjang Banjir Lima Kali, Warga Cipinang Melayu Pasrah jika Terendam Lagi

Kompas.com - 27/02/2020, 14:39 WIB
Dean Pahrevi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kelurahan Cipinang Melayu, Makasar, Jakarta Timur, merupakan daerah yang kerap dilanda banjir saar musim hujan.

Sejak awal tahun 2020 hingga kini, terhitung sudah lima kali wilayah yang berdampingan dengan Kali Sunter itu direndam banjir.

Susanto, warga RT 02 mengatakan, banjir terparah terjadi pada Selasa (25/2/2020) lalu. Banjir setinggi sekitar 4 meter menerjang rumahnya yang hanya berjarak lima meter dari bibir Kali Sunter.

Banjir saat itu membuat tembok kamar rumahnya jebol. Pria 63 tahun itu pun mau tidak mau menerima bencana yang dialaminya itu.

Baca juga: Tiga Bangunan di Cipinang Melayu Roboh Diterjang Banjir

"Banjir sudah lima kali, yang empat kali masuk rumah, kalau yang satu kali itu hanya di jalan. Tapi paling parah yang Selasa kemarin lebih tinggi dibanding banjir awal tahun. Banjir tahun ini yang terparah, saya di sini sudah dari tahun 1990, tidak pernah seperti ini," kata Susanto di lokasi, Kamis (27/2/2020).

Pria yang tinggal bersama anak dan menantunya itu kini hanya pasrah jika banjir kembali melanda permukimannya.

Apalagi BMKG memprediksi beberapa hari ke depan cuaca ekstrem masih akan melanda Jabodetabek.

"Kita mah di sini sudah tidak was-was, sudah pasrah saja kalau banjir lagi kalau air kali tinggi lagi. Ya sudah kalau banjir lagi mah mau bagaimana, saya langsung ke lantai dua. Yang penting kita selamat, barang-barang sudah diamankan dulu," ujar Susanto.

Baca juga: Demi Cipinang Melayu Tak Lagi Banjir, Warga Pinggir Kali Rela Digusur Asalkan...

Lembab, itu lah hawa yang dirasakan di lantai satu rumahnya. Dia mengatakan, bagian lantai satu rumahnya sudah tidak lagi digunakan untuk beraktifitas. Seluruh aktifitas dalam rumah dilakukannya di lantai dua.

"Lantai satu kan sudah ada yang jebol, terus kena banjir berkali-kali, jadi ya sudah tidak ada apa-apa cuma kita bersihkan saja kalau habis banjir. Semua aktifitas di lantai dua," ujar Susanto.

Hal sama dirasakan Marsin, warga RT 01. Dia bersama keluarga kini cuma bisa pasrah ketika banjir kembali datang.

Harapannya, pemerintah segera menormalisasi Kali Sunter agar kapasitas kali bertambah dan bisa meminimalisir banjir.

"Semoga normalisasi cepat bergulir katanya sih dengar-dengar akhir tahun ini. Kalau dinormalisasi, mungkin kan bisa tidak banjir lagi di sini," ujar Marsin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com