DEPOK, KOMPAS.com - Partai Golkar percaya diri bahwa mereka akan menghadapi Pilkada Depok 2020 dengan berkoalisi bersama Partai Keadilan Sejahtera (PKS), partai yang sudah 3 periode menempatkan usungannya sebagai penguasa Depok.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar Kota Depok, Farabi El Fouz menyatakan, keyakinan itu muncul dari peta persaingan politik saat ini.
PKS sebagai pemegang kursi terbanyak dengan 12 kursi di parlemen kemungkinan akan digempur poros koalisi Gerindra-PDI-P yang masing-masing punya 10 kursi.
Baca juga: Farabi El Fouz Klaim Telah Direstui Golkar Maju Pilkada Depok 2020
Belum lagi, ada Koalisi Tertata bentukan Demokrat, PKB, PPP, dan PAN yang secara jumlah punya 12 kursi.
"Kami percaya diri. Digempur Gerindra-PDI-P, mereka kalah 8 kursi kalau hanya PKS tanpa Golkar. Kalau dengan Golkar, kan nanti kursinya jadi 17," ujar Farabi ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (27/2/2020).
"Gerindra sudah sama PDI-P. Lalu Tertata juga bikin koalisi. Sisanya siapa? Ya, Golkar. Kami peringkat empat lagi (perolehan kursi di parlemen). Kami punya juga wakil di pimpinan DPRD," ia menambahkan.
Baca juga: Tak Ada yang Daftar, Pilkada Depok 2020 Tanpa Calon Independen
PKS dan Golkar sebetulnya sudah sepakat secara lisan buat berkoalisi jelang Pilkada Depok 2020. Namun, kesepakatan itu belum hitam di atas putih dan masih sebatas persetujuan para pimpinan kedua partai di tingkat Kota Depok.
Koalisi akan sah seandainya keputusan final telah diteken oleh pimpinan Golkar dan PKS di tingkat pusat.
Meski demikian, Farabi tak menampik jika konstelasi politik bisa berubah di detik-detik akhir.
PKS yang saat ini tengah menggodok tiga kadernya sebagai bakal calon di Pilkada Depok 2020, masih mengantongi nama Mohammad Idris sebagai kartu truf petahana.
Idris yang notabene kalangan nonpartai menjadi Wali Kota Depok saat ini setelah diusung PKS pada Pilkada 2016.
"Kami punya rencana B, tentunya. Bisa macam-macam. Partai harus punya rencana cadangan," ujar politikus 39 tahun itu.
"Tapi sampai sekarang kami masih optimis koalisi dengan PKS. Bisa saja kan nanti calonnya, Idris-Farabi," tutup Farabi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.