Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Modal 5 Kursi, Golkar Optimistis Dirangkul PKS di Pilkada Depok 2020

Kompas.com - 27/02/2020, 19:07 WIB
Vitorio Mantalean,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Partai Golkar percaya diri bahwa mereka akan menghadapi Pilkada Depok 2020 dengan berkoalisi bersama Partai Keadilan Sejahtera (PKS), partai yang sudah 3 periode menempatkan usungannya sebagai penguasa Depok.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar Kota Depok, Farabi El Fouz menyatakan, keyakinan itu muncul dari peta persaingan politik saat ini.

PKS sebagai pemegang kursi terbanyak dengan 12 kursi di parlemen kemungkinan akan digempur poros koalisi Gerindra-PDI-P yang masing-masing punya 10 kursi.

Baca juga: Farabi El Fouz Klaim Telah Direstui Golkar Maju Pilkada Depok 2020

Belum lagi, ada Koalisi Tertata bentukan Demokrat, PKB, PPP, dan PAN yang secara jumlah punya 12 kursi.

"Kami percaya diri. Digempur Gerindra-PDI-P, mereka kalah 8 kursi kalau hanya PKS tanpa Golkar. Kalau dengan Golkar, kan nanti kursinya jadi 17," ujar Farabi ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (27/2/2020).

"Gerindra sudah sama PDI-P. Lalu Tertata juga bikin koalisi. Sisanya siapa? Ya, Golkar. Kami peringkat empat lagi (perolehan kursi di parlemen). Kami punya juga wakil di pimpinan DPRD," ia menambahkan.

Baca juga: Tak Ada yang Daftar, Pilkada Depok 2020 Tanpa Calon Independen

PKS dan Golkar sebetulnya sudah sepakat secara lisan buat berkoalisi jelang Pilkada Depok 2020. Namun, kesepakatan itu belum hitam di atas putih dan masih sebatas persetujuan para pimpinan kedua partai di tingkat Kota Depok.

Koalisi akan sah seandainya keputusan final telah diteken oleh pimpinan Golkar dan PKS di tingkat pusat.

Meski demikian, Farabi tak menampik jika konstelasi politik bisa berubah di detik-detik akhir.

PKS yang saat ini tengah menggodok tiga kadernya sebagai bakal calon di Pilkada Depok 2020, masih mengantongi nama Mohammad Idris sebagai kartu truf petahana.

Idris yang notabene kalangan nonpartai menjadi Wali Kota Depok saat ini setelah diusung PKS pada Pilkada 2016.

"Kami punya rencana B, tentunya. Bisa macam-macam. Partai harus punya rencana cadangan," ujar politikus 39 tahun itu.

"Tapi sampai sekarang kami masih optimis koalisi dengan PKS. Bisa saja kan nanti calonnya, Idris-Farabi," tutup Farabi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai 'Cutter' juga Lukai Warga Rusun

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai "Cutter" juga Lukai Warga Rusun

Megapolitan
Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Megapolitan
Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Megapolitan
Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Megapolitan
Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Megapolitan
Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Megapolitan
Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Megapolitan
Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Megapolitan
Polisi Temukan 'Tisu Magic' dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Polisi Temukan "Tisu Magic" dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Video Pencurian Mesin 'Cup Sealer' di Depok Viral di Media Sosial

Video Pencurian Mesin "Cup Sealer" di Depok Viral di Media Sosial

Megapolitan
Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Megapolitan
Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Megapolitan
SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa 'Stasioner' untuk Tanggulangi Banjir

SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa "Stasioner" untuk Tanggulangi Banjir

Megapolitan
Gibran Kunjungi Rusun Muara Baru, Warga: Semoga Bisa Teruskan Kinerja Jokowi

Gibran Kunjungi Rusun Muara Baru, Warga: Semoga Bisa Teruskan Kinerja Jokowi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com