BEKASI, KOMPAS.com - Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum mengungkap penyebab banjir di Bekasi yang berulang kali terjadi.
Pasalnya, sejak awal tahun 2020 ini saja di Bekasi sudah banjir sebanyak tiga kali.
Menurut Uu, penyebabnya lantaran ada beberapa proyek pembangunan nasional yang kerap dibangun di kawasan Bekasi.
Baca juga: Wagub Jabar Sebut Proyek KCIC yang Belum Kantongi Amdal Jadi Penyebab Banjir
Salah satunya proyek Kereta Cepat Indonesia Cepat (KCIC). Bahkan ia menyebut proyek KCIC ini belum mengantongi analisis dampak lingkungan (Amdal).
“Ternyata penyebab banjir di sini bukan hanya satu faktor hujan datang. Air datang, tapi ada beberapa hal yang menurut informasi yang kami terima. Antara lain sudah meningginya sungai sehingga permukaan air di atas pemukiman di bawah," ucap Uu di Perumahan Bumi Nasio, Kamis (27/2/2020).
"Kedua juga adanya pembangunan berskala nasional dan yang kami merasa prihatin ternyata KCIC ini tidak ada Amdalnya,” lanjut dia.
Uu juga menyangkan belum mengantongi Amdal, KCIC sudah mulai kerjakan proyeknya. Hal itu yang lantas sebabkan banjir.
Selain proyek KCIC, ia juga menyebut keberadaan proyek LRT dan Tol Becakayu di Bekasi juga salah satu faktor penyebab banjir Bekasi.
Dengan adanya proyek nasional di Bekasi ini membuat area resapan air berkurang.
Sebab, sebelum terbangunnya KCIC , Tol Kalimalang, hingga LRT, dahulu kawasan itu adalah RTH.
Baca juga: Pemkot Bekasi Minta Kementerian LH Kaji Ulang Amdal KCIC
Namun, semenjak ada proyek itu, RTH di Bekasi berkurang hingga menjadi 15 persen
“Ya salah satu kontribusinya itu, ya kita tahu bahwa 5 hingga 10 tahun yang lalu namanya jalan tol di sisi jalannya itu ada ruang terbuka hijau,” kata Wakil Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto.
Padahal Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 5 Tahun 2008 Tentang Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan setiap kota ditargetkan memiliki 30 persen RTH.
Bahkan, menurut Tri, pengerjaan proyek KCIC itu menutup saluran atau crossing Jalan Tol Kalimalang. Sehingga saluran itu tertutup dan menyebabkan pergerakan air tersendat.
Karena tak ada aliran air, hal itulah yang menyebabkan air meluap menggenangi Bekasi.